Luna Aswangga berpikir, itu yang terbaik.
Tanpa diduga, saat berikutnya dia akan mendengarkan dia berkata, "Tapi aku sangat menyukaimu, dan aku sangat menyayangi putri ini, jadi jika dia bersikeras untuk tinggal bersamamu, aku tidak akan terlalu keberatan."
Luna Aswangga + Gibran memiliki wajah yang besar. Dipaksa, dia tidak mengerti bagaimana pria yang seharusnya menanyakan dosa itu tiba-tiba mengenalinya sebagai menantu laki-lakinya.
Terutama Nyonya Aditama yang sepertinya meledakkan rambutnya sejenak, "Ada apa denganmu? Putrimu cantik, luar biasa dan muda. Kenapa kamu ingin memperkenalkannya setiap kali seperti menjual barang ?!"
Surya Adiputra mengerutkan kening, "Apa kau tidak ingin memanjakannya dan memenuhi keinginannya? " Dia memandang Luna Aswangga dengan nada baik hati," Bagaimana menurutmu ? " Dia tidak pernah berpikir bahwa Luna Aswangga akan menolak, bagaimanapun juga, pikirnya Tidak ada yang akan meninggalkan lemak seperti itu tanpa memakannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com