"Thomas. Lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?"
Itu kalimat pertama Thomas dengar dari Nataline untuknya. Sebuah pertanyaan sederhana untuk memulai percakapan yang akan berlangsung panjang berdasarkan hasil terawangannya. "Baik," jawab Thomas singkat tanpa berniat bertanya balik. Tapi jawaban yang terkesan masih memendam benci itu, justru membuat hasil terawangannya sedikit keliru lagi—untuk ke sekian kalinya.
"Aku minta maaf atas segala perbuatanku. Kamu maafkan, kan, Thomas?" ucap Nataline.
"Tidak." Tatapan dingin Thomas tidak berubah.
"Thomas! Jangan begitu! Mama sudah minta maaf. Kamu tidak tahu? Dia selalu ingin bertemu denganmu untuk minta maaf," timpal Kimberly dengan dua alis bertaut dalam. Tapi Thomas tidak menggubrisnya dan malah kembali memandang jendela.
(Nataline sudah minta maaf?)
(Sudah. Tapi aku tidak memaafkannya.)
(Hmm? Kamu sungguh tidak ingin memaafkannya?)
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com