Sepulang dari keluarga Harianto, hati Anya Wasik sangat berat. Dia terdiam sepanjang jalan. Abu Damar Harianto memecah suasana bahagia keluarga Harianto. Tangisan Nyonya Harianto, Nenek Harianto dan lainnya seakan terngiang di telinganya. Beberapa tuan muda dari generasi ini sangat membenci Damar Harianto, mengklaim mencari keadilan untuk Damar Harianto.
Tanggapan semua orang adalah duka dan kebencian, mata Anya Wasik semakin dalam dan dia sedikit menghela nafas.
Komandan Harianto tidak menyalahkannya, tapi berterima kasih karena telah membawa abu Damar Harianto kembali ke keluarga Harianto Semua orang di keluarga Harianto berterima kasih. Tetapi semakin bersyukur dia, semakin berat hatinya.
Aku tidak bisa mengatakan siapa yang benar dan siapa yang salah. Tetapi bagaimanapun, itu adalah kehidupan manusia, dan dia pasti akan mengambil tanggung jawab.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com