"Maaf Hulya...,aku itu. Aku kelepasan." Kata Devano yang melihat Hulya sudah sangat berantakan karena dirinya.
Di pipi Hulya sudah merah,terus sudut bibir Hulya mengeluarkan darah lalu di tangan Devano banyak rambut Hulya yang rontok karena di jambak oleh Devano.
Saat Devano ingin menyentuh sudut bibir Hulya,dengan cepat Hulya menahan tangan Devano sehingga membuat Devano kecewa dan Devano berfikir kalo Hulya marah kepadanya.
"Jangan sentuh bagian itu dulu yah Dev...,sakit soalnya." Kata Hulya yang di akhiri senyum begitu manis menurut Devano.
"Aku...,aku...." Ucapan Devano tidak selesai karena Hulya sudah lebih dulu memotong perkataan Devano.
"Udah...,gak usah minta maaf. Ini semua kan kemauan aku, jadi gak perlu minta maaf Dev..." Kata Hulya membuat Devano diam membisu.
Hulya mengamati wajah Devano yang sudah sedikit lebih baik,mungkin karena emosinya sudah tersalurkan. Makanya wajah Devano tidak lagi sekacau dan seberantakan tadi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com