Pagi ini badan hulya sudah mendingan,hanya saja dia masih lemes mungkin karena efek lelah,subuh tadi hulya sempat menunaikan shalat subuh tapi dia kembali tidur karna badannya masih kurang fit, sekarang dia sudah bangun jam 9 pagi, tapi dia heran kenapa Devano masih belum bangun bahkan Devano sangat posesif sekali memeluk pinggang rampingnya itu.
"Dev kamu gak ke kantor." kata hulya membangunkan Devano.
"Gak..., mau jagain kamu." kata Devano
"Aku udah baikan,jadi kamu bisa ke kantor." kata hulya.
"Ck udah lah aku mau sama kamu hari ini." kata Devano yang masih enggan membuka matanya.
"Tapi kan.." ucapan hulya langsung di potong oleh Devano.
"Cerewet deh." kata Devano.
"Ya udah terserah kamu." kata hulya
Hulya POV:
Jika kamu selalu manja dan selalu ingin bersamaku seperti ini betapa bahagianya diriku Dev,aku baru sadar ternyata dengan beriring nya waktu aku sudah menyayangi mu tapi belum mencintai mu, aku sudah mulai takut kehilanganmu meskipun kamu menyakiti ku, aku sudah mulai takut jika kamu salah paham kalo aku gak suka sama kamu,dan aku juga sudah mulai merasakan cemburu jika kamu bersama dengan pacar mu. Dev aku tau kamu laki-laki yang egois, emosian , posesif,miliki sifat devil dan laki-laki psikopat tingkat dewa. Tapi di balik semua itu pasti ada sisi lembut dan manja kamu dan aku juga yakin kamu menjadi pribadi seperti itu ada alasannya dan ada sebabnya kenapa kamu bisa begitu, nanti aku akan mencari tau apa yang sudah terjadi pada mu Dev sehingga kamu seperti kelakuan iblis.
SKIP:
Hulya lebih memilih melanjutkan tidurnya dan dia membelakangi Devano, sedangkan Devano masih tertidur pulas dan sambil memeluk pinggang hulya dengan posesif seolah-olah ada orang yang akan merebut hulya darinya. ketika hulya lagi tidur nyenyak ada seseorang yang sengaja meniup wajah hulya supaya hulya terbangun,hulya kesel sekali karna tidurnya di ganggu, ingin rasanya hulya menampar wajah orang itu tapi tidak mungkin karena orang itu adalah devano suaminya sendiri.
"Apa sih Dev.... Ganggu aja." Kata hulya kesal.
"Bangun dong udah tidurnya,kamu gak laper ya." Kata Devano.
"Aku gak laper." Kata hulya.
"Tapi aku laper." Kata Devano.
"Ya makan kalo laper." Kata hulya.
"Temenin ya." Kata Devano manja.
"Ck gak mau,kamu masih kuat bisa makan sendiri kan." Kata hulya.
"Ayo lah,kamu lupa sama imbalan yang aku minta kemarin." Kata Devano.
"Ck Dev aku itu masih butuh istirahat, kamu aja ya."kata hulya yang sudah merubah posisinya menghadap ke Devano.
"Udah lah hulya lagian ini udah jam 11 siang udah waktunya makan siang tauk." kata Devano.
"Ck pemaksa banget sih Dev." Kata hulya.
Hulya pun bengun dari tidurnya,dia juga harus menggantikan baju tidurnya dengan gamis ketika sudah lebih Segaran baru hulya turun kebawah bersama dev, dev memegang pinggang hulya dari kamar sampai dapur, sudah berbagi macam ucapan sumpah serapah yang hulya ucapkan dia tidak suka di pegang-pegang oleh Dev di tempat umum tapi Devano tetap lah Devano dia tidak menghiraukan perkataan hulya.
Sekarang mereka sudah sampai dapur Ica dan para maid tertunduk melihat Devano,karna mereka sangat takut kepada tuan mereka itu, saat hulya menyuruh Devano ke meja makan Devano tidak mau dia mau menemani hulya masak sedangkan para maid di suruh oleh Devano pergi dari dapur.
"Ck Dev kamu bisa pergi gak dari dapur aku gak bisa fokus masak nih." kata hulya kesal dengan sikap keras kepala Devano.
"Gak mau, kenapa kalo aku ada di sini." Kata Devano.
"Aku gak fokus masaknya Dev kalo di liatin kayak gitu." Kata Hulya.
"Oh....." kata Devano pergi dari hadapan hulya.
Hulya lega akhirnya devano pergi dari dapur tapi hulya salah karna devano memeluk hulya dari belakang, seketika hulya langsung tegang dan tak bergerak sudah seperti patung.
"Kenapa tegang." Kata Devano.
"Ck dasar bodoh,kenapa kamu peluk aku." Kata hulya.
"Kan kamu bilang karna aku liatin kamu,jadi sekarang aku gak liatin kamu." Kata Devano.
"Tapi kamu peluk aku." Kata hulya.
"Ya gak papa dong,yang penting kamu bisa masak." Kata Devano.
"Ck aku gak bisa masak kalo kamu kayak gini Dev." Kata hulya.
"Udah lah,aku maunya kayak gini." kata Devano.
Hulya pun pasrah, percuma juga hulya suruh Devano pergi yang ada nanti ujung-ujungnya hulya sendiri yang bakal dapat hukuman karena tidak menuruti kemauannya.
Selesai masak hulya langsung menghidangkan makanan nya di meja makan, ternyata pas mereka lagi makan ada resa datang nangis-nangis kalo dia bru saja menabrak orang dan orang itu meninggal,dia memerlukan bantuan Devano supaya keluarga korban tidak menuntut nya, Devano pun langsung pergi bersama resa dia tidak menghiraukan perasaan hulya dia tidak memikirkan diri hulya yang sudah rela masak buatnya tapi apa, semua hanya sia-sia dan lebih parah nya Devano bersikap manja dengan hulya,dan ujung-ujungnya menyakiti hulya lagi. Hulya pikir Devano sudah mulai melupakan resa dan menganggap nya sebagai istri yang seharusnya tapi ternyata hulya salah,manja Devano bukan berakhir bahagia tapi berakhir menyakitkan bahkan sakitnya lebih parah dari sakit yang terlihat karna sakitnya tak berdarah tapi bisa mengeluarkan air mata dan bikin sesak.
Sekarang hulya sedang menenangkan hati dan dirinya di kamar, seharusnya hulya tidak mudah tertipu daya dengan sikap devano seharusnya dari awal hulya tau kalo dia memang tidak di anggap sebagai istrinya Devano, dan seharusnya hulya tau diri kalo di hati devano hanya ada resa dan akan selalu resa yang menempati hatinya Devano,tidak akan pernah ada kesempatan untuk hulya mengambil hati devano.
Seketika hulya ingat dengan cokelat yang bisa bangkitkan mood nya dan hulya harus mencari Maxs karna Maxs memiliki stoke cokelat yang banyak jadi lebih baik hulya meminta ke Maxs saja dari pada dia beli dan belum tentu juga hulya di bolehin keluar Mansion yang besar ini.
Sekarang hulya sedang menuju ke taman karna kata para bodyguard Maxs ada di sana, saat hulya sampai di sana ternyata Maxs sedang berpelukan dengan seorang perempuan, perempuan itu kelihatan seksi dan bentuk tubuhnya bagus sekali tapi hulya tidak bisa melihat wajah wanita itu karna wanita itu menenggelamkan wajahnya di dada bidang maxs, akhirnya hulya pun mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Maxs dia lebih baik kembali ke kamar saja, dari pada dia mengganggu kemesraan orang lain, pada dasarnya hulya memang tidak ada tempat untuk mengadu dan curhat di mansion ini tidak ada satupun yang bisa mengerti dan sejalan dengan pemikiran hulya.
Bersambung....
hanya penulis biasa dan masih banyak kekurangan nya,jangan lupa tekan tombol power stone,bintang dan kasih riview nya ya teman-teman (^^). Karena itu akan membuat saya tau di mana letak kesalahan saya. selamat membaca semoga suka dengan ceritanya^^
Bangka Belitung
Desa pangkal niur,18 Januari 2021
eka63_63