Hulya terbangun dari tidurnya, rasanya kepala hulya pusing serta bibirnya masih sakit, saat dia bangun tidak ada Dev di sampingnya dia bersyukur sekali karna dia tidak ingin melihat wajah iblis Devano.
"Huh rasanya badan ku kurang sehat, dimana ya Ica menyimpan kotak P3K ku"(kata hulya) dengan badan yang kurang sehat hulya pun memaksakan diri untuk menemui Ica, hulya pergi ke dapur tapi Ica tidak ada di sana, hulya pun memutuskan untuk kembali lagi ke kamarnya. Ketika hulya ingin pergi ke kamarnya hulya mendengarkan suara orang yang mendesah di dalam kamar Ica.
"Oh ternyata lagi di kamar, pantesan gak ada di dapur"(kata hulya bermonolog sendiri) hulya pun langsung membuka pintu kamar Ica, kebiasaan hulya ini tidak pernah berubah dia selalu saja membuka pintu orang tanpa mengetuknya terlebih dahulu, betapa terkejutnya hulya melihat Ica yang tanpa sehelai benang pun dan di sana ada devano yang sedang terbaring sedangkan Ica berada di atas Devano. Kalian bisa tebak sendiri apa yang mereka lakukan, melihat itu membuat hulya ingin menangis dan muntah karna jijik dengan kelakuan Devano dan maid pribadinya itu, ingin rasanya hulya menghentikan aktivitas mereka tapi apa lah daya hulya dia hanya istri yang tak di anggap di rumah ini. Bagaimana hulya tak mengatakan itu Devano saja tak pernah berlaku lembut kepadanya,hanya sikap kasar dan pemaksa nya itu lah yang sering ia tunjukkan kepada hulya.
Hulya langsung pergi ke kamarnya dan menangis sekuat-kuatnya di dalam kamar, dia tidak sanggup hidup seperti ini belum saja genap seminggu pernikahan mereka tapi ada-ada saja yang Devano lakukan sehingga hulya berpikir bahwa Devano sebenarnya hanya ingin menyiksa dirinya, entah apa salah hulya kepada Devano sehingga dia tega berbuat seperti itu kepada hulya.
Karena terlalu lama menangis di tambah badannya yang kurang fit membuat hulya hilang kesadaran nya.
Sedangkan di dalam kamar Ica, Devano dan Ica sedang bersenang-senang, Ica memang wanita yang sempurna dan sangat cantik bahkan Ica lebih cantik dari hulya tapi Ica sama saja dengan perempuan lainnya, karna Ica adalah wanita yang dengan mudah menyerahkan harga dirinya hanya karna sebuah uang dan pekerjaan, sebenarnya Devano tidak ingin bermain-main dengan Ica tapi karna Ica perempuan yang menarik menurut Devano sehingga Devano ingin mencoba bermain-main dengan ica, ternyata Ica tidak perawan lagi ada perasaan jijik ketika Devano mengetahui kalo Ica sudah tidak perawan lagi.
"Apakah tuan puas"(kata Ica bertanya kepada Devano)
"Tidak"(kata Devano dengan dingin)
"Kenapa begitu"(kata Ica)
"Karna kamu itu sama saja seperti jalang lainnya,kamu itu tidak ada menarik sama sekali apa lagi setelah saya tau ternyata kamu itu sudah tidak perawan lagi menjijikkan, ingin rasanya saya membuang kamu jauh-jauh. Tapi untung saja kamu bisa membuat istri saya tenang dan senang jika bersama kamu"(kata Devano)
"Tapi tuan saya bisa membuat tuan puas dengan permainan saya"(kata Ica)
"Ck tidak akan pernah bisa"(kata Devano)
"Uangnya sudah saya transfer dan inget jangan pernah ceritakan ini kepada resa ,jika sampai itu terjadi saya akan membunuh kamu"(kata Devano)
"Kenapa mbak resa, bukan nona hulya"(kata Ica)
"Karna resa itu pacar saya"(kata Devano dengan dingin)
"Tapi nona hulya kan istri tuan, yang seharusnya tuan lebih takut jika saya memberi tahu nona hulya"(kata Ica)
"Ck hulya itu tidak berarti buat saya, jangan banyak tanya atau lidah kamu saya potong"(kata Devano dengan sinis) Devano pun pergi meninggalkan Ica sendirian di kamarnya, setelah kepergian Devano Ica membersihkan badannya karna dia baru ingat kalo majikannya belum sarapan dari tadi pagi.
Setelah selesai bersih-bersih Ica pun pergi ke dapur untuk memasak, selesai memasak Ica langsung pergi ke kamar hulya ingin mengantarkan makanannya serta ingin melihat kondisi hulya seperti apa. Sampainya di depan pintu Ica mengetuk pintu dan izin ingin masuk tapi tak ada respon dari hulya, karna tak ada respon yang di berikan hulya Ica langsung masuk kedalam kamarnya,Betapa terkejutnya Ica melihat hulya tergeletak tak berdaya di lantai.
"Nona hulya bangun"(kata Ica sambil menepuk wajah hulya)
"Ya Tuhan sepertinya nona hulya pingsan karna belum makan dari tadi pagi, mati lah aku kalau tuan sampai tau"(kata Ica) Ica pun bingung harus berbuat apa, dia keluar dari kamar hulya ingin meminta bantuan para bodyguard saat ingin keluar Mansion Ica menemui Maxs dan diapun meminta bantuan kepada Maxs.
"Ah maxs bisa tolong aku gak"(kata Ica)
"Apa "(kata maxs dengan wajah datar)
"Tolong bantu angkat nona hulya ke atas kasur"(kata Ica dengan wajah yang memohon)
"Apa yang terjadi pada nyonya"(kata Maxs khawatir)
"Nona hulya pingsan, aku tidak tau apa penyebabnya"(kata Ica)
"Sekarang dimana nona"(kata Maxs yang tidak sabaran)
"Dia ada di kamar"(kata Ica) maxs dan Ica langsung menunju ke kamar hulya, sampainya di kamar hulya Maxs langsung mengangkat tubuh hulya ke kasur dan menyelimuti nya.
"Bagaimana ini bisa terjadi, kamu kemana Sampai tidak tau kalo nyonya hulya pingsan"(kata maxs)
"Saya lagi bersihkan diri "(kata ica)
"Apakah selama itu kamu membersihkan diri, terus ini makanan siapa? Jangan bilang kalo nyonya hulya belum makan dari pagi "(kata Maxs ya mulai emosi) Ica hanya bergeming tak ada niat untuk menjawab pertanyaan maxs yang sudah mulai tersulut emosi.
"Jawab ica"(Maxs membentak Ica)
"Iya nona belum makan dari tadi pagi"(kata Ica dengan takut)
"Dasar bodoh, kamu kemana saja sampai nyonya hulya tidak makan, jangan bilang kamu bersenang-senang. Oh atau kamu bermain gila dengan devano"(kata Maxs yang sudah marah sampai dia menyebut Devano tanpa embel-embel tuan)
" Maxs jaga bicara kamu, dia tuan kita"(kata Ica)
" Aku gak peduli, bodoh sekali dia sampai membiarkan istrinya pingsan hanya demi seorang jalang seperti kamu"(kata Maxs yang meremehkan)
"Jaga nyonya , kalau dia sudah bangun beri dia makan dan kasih minum obat. Jangan pernah kamu tinggalkan dia sendirian lagi, kalau itu sampai terjadi saya akan membuat diri kamu menyesal"(kata Maxs dengan wajah yang garang)
"Baik "(kata Ica) Maxs keluar dari kamar Ica langsung menuju tempat kerjanya Devano.
Sampainya di sana Maxs tak menemukan Devano tapi dia mendengar suara desahan di dalam kamar mandi, Maxs langsung mendobrak kamar mandi dan ternyata di dalam kamar mandi Devano dengan resa sedang bermesra-mesraan . Maxs yang melihat itu langsung meledak emosinya dan langsung memukul Devano dengan membabi buta.
"Apa-apaan ini maxs,Lo sadar siapa yang Lo pukul"(kata resa yang tidak terima karna Maxs memukul pacarnya itu)
"Iya saya sadar ,yang saya pukul adalah laki-laki yang brengsek dan gak tau malu di muka bumi ini"(kata Maxs yang sudah hilang kesabarannya)
"Jaga ucapan lo.Maxs Lo itu gak punya malu ya,mukul bos Lo sendiri"(kata resa)
"Diam, anda yang gak punya malu. Apa tidak ada laki-laki lain selain si brengsek ini dia itu sudah punya istri , jadi anda sadar anda itu siapa"(kata Maxs )
"Gue tau , tapi Dev mencintai gue bukan perempuan itu"(kata resa)
"Ada apa"(kata Devano dengan dingin)
"Istri Lo pingsan, Karna gak makan dari tadi pagi"(kata Maxs dengan datar) Devano tanpa banyak bicara langsung merapikan pakaian nya dan keluar ruangan kerja langsung menuju kamar hulya,Sampainya di kamar hulya, ternyata hulya sudah sadar dan sekarang hulya lagi makan di suapi oleh ica, Devano langsung duduk di pinggiran kasur hulya sedangkan Ica langsung membereskan tempat makannya dan langsung pergi keluar.
"Kenapa bisa pingsan"(kata Devano sambil memegang tangan hulya)
"Capek"(kata hulya)
"Capek kenapa,kan kamu gak ngapa-ngapain"(kata Devano)
"Kamu aja yang gak tau, aku itu habis main"(kata hulya)
"Main? Main apa"(kata Devano)
"Bermain emosi"(kata hulya dengan sinis)
"Maksudnya?"(kata Devano)
"Pikir aja sendiri"(kata hulya langsung menghempaskan tangan Devano lalu ia berbaring membelakangi Devano)
"Hei kenapa sih, ayo jelasin"(kata Devano)
"Aku pengen sendiri, bisa tinggalin aku"(kata hulya)
"Gak,kamu lagi sakit bagaimana aku tinggalin kamu"(kata Devano)
"Tadi pas aku pingsan,pas aku lagi butuh kamu emangnya kamu ada di dekat aku? Gak kan kalau saja maxs gak memberi tahu kamu mungkin kamu gak bakalan tau kalo aku lagi pingsan"(kata hulya)
"Oke aku salah, aku minta maaf. Tapi tunggu kenapa kamu menggunakan hijab emangnya kamu habis dari mana"(kata Devano yang baru sadar kalo hulya menggunakan hijab)
"Dasar bodoh di rumah ini banyak para bodyguard kamu dan mereka laki-laki kalo mereka liat aku tanpa hijab nanti dosa ku nambah"(kata hulya)
"Oh.... Tapi kalo hanya kita berdua jangan gunakan hijab aku suka liat rambut kamu"(kata Devano)
"Terserah aku dong mau gunakan hijab atau gak"(kata hulya)
"Itu perintah suami"(kata Devano)
"Ck udah lah tinggalin aku sendiri bisa kan"(kata hulya)
"Tapi kan hulya"(ucapan devano langsung di potong sama hulya)
"Tolong aku mau nenangin diri"(kata hulya)
Devano pun pasrah dan keluar dari kamar hulya .
Hulya POV:
Sesakit ini rupanya berpura-pura baik dengan wanita yang sudah bermain gila dengan suami sendiri, ingin rasanya aku teriak sekencang-kencangnya bilang kalo aku sudah tidak sanggup lagi menjalani rumah tangga ini. Jika aku mengadu sama ayah dan bunda itu percuma karna mereka tidak akan percaya lagi pula ayah tidak bakalan mengizinkan ku untuk pulang kerumah tanpa membawa Devano, ya Allah kenapa takdir hidup ku begini apakah Engkau menguji kesabaran hamba ya Allah. Jika ia makan kuatkan hati hamba luas kan rasa sabar hamba supaya bisa melewati ini semua aminnnn.
Bersambung.....
hanya penulis biasa dan masih banyak kakurangan nya,mohon dukungannya ya pembaca setia ku.selamat membaca,semoga suka dengan ceritanya
Bangka Belitung
Desa pangkal niur,23 Desember 2020