Ratna yang ditatap seperti itu merasa risih dengan Meilana, ia sudah memberikan penilaian buruk terhadap Meilana. Mulai dari penampilan, wajah, dan gerak geriknya sangat buruk.
"Sangat buruk sekali dia, lebih bagus Lyra. Dia dari tadi memasang wajah masam terus kepadaku. Memangnya aku salah apa coba? Padahal aku sudah bersikap baik, masih saja dicurigai macam – macam," ujar Ratna dalam hati.
"Dimana Steve?" tanya Sean tiba – tiba.
Seketika wajah Ratna langsung memucat, karena ia sendiri tidak tahu dimana keberadaan Steve. "Ah, dia pergi keluar sebentar membeli sesuatu," jawab Ratna berusaha tidak gugup.
Sean menganggukkan kepalanya, "Oh begitu baiklah. Saya tinggal sebentar ya, mau pergi mandi," ujar Sean bangkit dari kursinya dan meninggalkan mereka bertiga di ruang tamu.
"Ayo silahkan diminum teh dan kuenya sambil menunggu Steve dan Sean," kata Ratna menawari kue dah teh.
"Terima kasih," ujar Santo.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com