webnovel

Sorot Mata Tanpa Dosa (4)

Editor: Wave Literature

Tang Yu tidak berbicara dan perlahan menutup matanya, "Kalau begitu pikirkan baik-baik."

Pria itu tidur, hanya tersisa Pei Qiqi yang masih melongo dan juga tidak berani melepaskan pelukannya.

Pei Qiqi mendongak dan melihat dagu indah pria tersebut, dia merasa ingin menangis.

Beberapa saat kemudian, Tang Yu membuka satu matanya dan melihat ekspresi Pei Qiqi, dia lalu tersenyum sejenak dan menutup matanya untuk tidur lagi.

Menarik juga!

Pei Qiqi berpikir cukup lama dan merasa kalau Tang Yu sudah pergi dari lengannya. Tapi baru saja dia bergerak sedikit, Tang Yu sudah menariknya masuk ke dalam pelukannya lagi. Awalnya Tang Yu hanya memeluknya setengah saja, tapi sekarang dia benar-benar memeluknya dengan erat.

Tang Yu memeluknya seperti memeluk sebuah mainan kecil… Pei Qiqi diam saja dan tidak berani bergerak sembarangan.

Pei Qiqi perlahan menjadi santai dan akhirnya tertidur…

Keesokan paginya, Pei Qiqi bangun dan merasa tidak enak badan.

Di satu sisi karena dia sedang datang bulan, dan di sisi lain karena kemarin dia sudah berlari seharian.

Pei Qiqi merintih lirih, kemudian dia mendengar suara langkah kaki.

"Sudah bangun?" Tang Yu yang baru selesai memakai dasi berjalan menghampirinya, dia lalu menunduk melihatnya, "Ayo sarapan, nanti aku akan mengantarmu ke kampus."

Pei Qiqi masih berbaring di sana dengan selimut yang menutupinya sampai ke dagu, terlihat seperti seorang gadis suci… dia kemudian berkata dengan gagap, "Tidak perlu!"

Tang Yu mengambil sebuah memo di samping kasurnya dan membacanya, "Jam 9 pagi pelajaran Ekonomi Politik."

Dia berhenti sebentar lalu melanjutkan, "Sekarang kalau tidak salah sudah jam 8:10, apa kamu mau naik bus?"

08:10?

Pei Qiqi nyaris melompat dari tempat tidurnya. Ya Tuhan, dia selama ini selalu tidur sampai jam 6:30, kenapa sekarang sudah jam 8 lebih?

Pei Qiqi berlari ke kamar ganti dan tertegun karena tidak ada bajunya di sana. Barang-barangnya masih di rumah dan belum dipindahkan, sedangkan bajunya yang kemarin sudah basah dan tidak bisa dipakai lagi.

Dia terdiam di ruang ganti lama sekali, sehingga akhirnya Tang Yu pun masuk. Begitu melihatnya termenung di sana, dia baru mengerti dan segera menelepon seseorang untuk memberi perintah…

Setelah menutup telepon itu, dia menatapnya datar, "Ayo sarapan dulu!"

Pei Qiqi hanya menjawabnya singkat. Saat ini dia baru sadar kalau di tubuhnya hanya ada sehelai handuk. Tang Yu membuka lemari dan mengambil kemeja putih untuk Pei Qiqi, "Pakai ini."

Pei Qiqi kemudian memakainya dengan hati-hati. Kemeja itu sangat besar sampai bisa menjadi rok untuknya, dan cukup untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Pei Qiqi ikut dengannya keluar, bibi yang bekerja paruh waktu di sana sudah datang untuk membuatkan sarapan, tapi dia langsung pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya. Tang Yu adalah orang yang sangat mementingkan privasi.

Pei Qiqi duduk di hadapannya dan mulai makan.

Lagi-lagi masakan barat.

Dia merasa tidak enak, tapi juga tidak berani jika tidak memakannya.

Dia selalu takut pada Tang Yu! Walaupun Tang Yu tidak galak padanya, tapi dia masih merasa asing.

Tang Yu yang sepertinya menyadari raut wajahnya itu pun bertanya datar, "Tidak biasa makan masakan barat?"

Pei Qiqi menjawab pendek, tidak mengira kalau dia akan memedulikan seleranya.

Próximo capítulo