---[Warning! terdapat unsur dramatisir dan tidak benar-benar sesuai dengan fakta dan ilmu kedokteran, kurang-lebihnya, mohon dimaklumi]---
Bimo mengusap lengan sang mama lembut, sambil mengamini dalam hati doa dari ibunya itu. Dirinya masih menatap nanar sang istri.
"Istirahat dulu sana Bim, nanti kamu yang ambruk. Mama mau pesen sarapan dulu." ucap mama Ratih, dan dijawab dengan gelengan lemah oleh Bimo.
"Entar aja Ma, Bimo gak ngantuk kok."
"Tapi mata kamu sudah merah sekali Bim."
"Gak pa-pa Ma, Bimo nunggu dokternya Raya dulu, baru bisa tenang kalo dokter Jacob bilang Raya udah stabil."
Kebetulan sekali, setelah Bimo mengatakan hal itu, dokter Jacob masuk ke dalam kamar isolasi Raya, memulai kunjungan pasiennya bersama seorang perawat dan dokter muda yang jadi asisstennya untuk menangani Raya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com