"Ya udah, nanti abis upacara aja kita liat, pas udah pada bubar, kalo sekarang susah liatnya, apalagi kalo dia baris di belakang Ray."
"Iya sih ...."
"Nanti aku sama Dwi bantuin."
"Bantuin apa?" Dwi yang baru saja sampai setelah ambil topi di kelas jadi kebingungan karena Sari mendadak mengatakan hal yang dia belum mengerti.
"Udah pokoknya ntar bubar upacara ikut aja."
"Apaan sih? penasaran tauk."
"Ssssttt ... mulai tuh!"
"Ish ... ck!"
Ini sedikit memusingkanku, bukan perkara penting sih tapi tetap saja bikin aku risau entah kenapa. Aku sungguh berharap kali ini Jihan yang salah kaprah.
Bubar upacara, kami bertiga serempak berdiri di koridor dekat area barisan anak kelas 1, memasang mata dengan baik untuk mencari sosok Utari yang sudah bikin aku penasaran setengah mati sebab ucapan Jihan pagi tadi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com