Dalam pelukan Rangga, Muktar tak lupa menyapa mereka berdua, "Paman, Kakak, cepatlah atau kami akan segera meninggalkanmu."
Keduanya buru-buru berjalan beberapa langkah, dan bertanya sambil tersenyum, "Muktar, apakah kamu terburu-buru karena lapar?"
Si kecil melihat sekeliling dengan sedikit malu, lalu menundukkan kepalanya, "Kakak tidak kembali, kukira aku tak bisa makan lagi bersama mereka."
Melihat apa yang dikatakan keponakan kecil itu, bahkan Rangga merasa tertekan, "Muktar, lihat kakak-kakakmu sudah kembali, ayo makan lebih banyak di malam hari, biarkan kakakmu Rano memelukmu untuk tidur di malam hari."
Kembali ke adik ketiga, dia berkata, "Adik ketiga, kamu melihat kan kalau seorang anak bisa kesepian. Banyak anak dalam keluarga juga ada kelebihannya. Lihat sendiri bagaimana Muktar tidak punya teman bermain. Padahal dia benar-benar harta karun."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com