Angga memasuki ruang tamu dan berhadapan dengan kedua orangtuanya.
Pikirnya mungkin Alana tidak akan diterima oleh kedua orangtuanya tadi.
Dia memandang Alana yang sibuk di dapur, kemudian kembali ke orangtuanya.
"Selama ini, apa kau hanya berpacaran dengan gadis ini?"
Aditama menyipitkan matanya, dan nadanya menjadi lebih keras.
"Aku punya pekerjaan, dia belajar, dan kami sama-sama sibuk."
Wajah Angga menunjukkan ketenangan, dan dia mengambil poci teh dari meja, dan menuangkan secangkir kecil untuk orangtuanya
Aditama melirik Angga, namun saat melihat bahwa Alana keluar dari dapur dengan membawa buahnya, jadi dia tidak mengatakan apapun.
"Paman dan Bibi, makanlah buah dulu!"
"Terima kasih."
Diana berkata, dan kemudian memberi isyarat kepada Alana untuk terus duduk di sampingnya.
Alana menyukai Nyonya Baskoro dari pandangan pertama.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com