Sesampainya di depan ruang perawatan, Liana dan Owlen mengetuk pintu itu. Tapi tidak ada jawaban, suasana masih sangat sepi. Wajar, karena saat itu masih pagi. Perawat pendamping yang biasanya membantu Mrs. Nurry datang pada pagi menjelang siang. Karena mereka adalah perawat baru yang masih ada urusan di rumah sakit pusat kerajaan saat pagi hari.
"Buka saja pintunya, biasanya beliau sudah ada di dalam pagi-pagi sekali. Mungkin saja beliau sedang menyiapkan peralatan kesehatan," ujar Owlen.
Liana mengangguk pelan, ia lalu membuka pintu itu perlahan. Namun ia dan Owlen terkejut bukan main, Liana langsung shock dengan apa yang ia lihat.
"KYAAAAAAAA."
"Astaga! Mrs. Nurry!" seru Owlen.
Suasana sekolah yang tadinya sepi, tenang, dan damai berubah menjadi heboh dan panik. Bagaimana tidak, para petugas kremasi sudah datang ke sana dan membawa jasad Mrs. Nurry yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan oleh Liana dan Owlen.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com