webnovel

bab 15 pertengkaran kyra rena

       Kyra menemui yoga di cafe,yoga senang karna kyra mengajaknya bertemu.

"Ada apa sayang?tumben mau ketemu disini" ucap yoga senang

"Kita putus saja" ucap kyra tanpa basa basi

"Apa?kenapa?aku melakukan kesalahan?" tanya yoga tak mengerti alasan kyra

"Aku tidak bisa bersamamu. Hatiku tidak bisa membuka cinta untukmu. Maafkan aku" ucap kyra

"Tidak. Jangan lakukan ini" ucap yoga memohon

Kyra hanya meminta maaf lalu pergi dari sana. Yoga tampak terluka.

Yoga pergi ke konter rena dengan penuh amarah,ia langsung menghantam wajah rena.

"Apa yang kamu lakukan?!" tanya rena bingung

"Kyra minta putus sama aku. Kembalinya kamu buat kyra berubah" ucap yoga

"Apa?" ucap rena terkejut

"Bujuk dia untuk kembali sama gue! Gue sangat mencintainya" ucap yoga

Yoga pergi dari sana.

Rena menyentuh bibirnya yang berdarah. Wulan mendekat,ia khawatir melihat bibir rena yang berdarah.

"Kenapa bibir kakak berdarah?" tanya wulan khawatir

"Tidak apa-apa" ucap rena

"Ayo sarapan" ajak wulan

Keduanya masuk dan sarapan bersama.

      Di tempat kerja kirana bersama dengan laras dan elsa rekan kerjanya. Kirana tampak memikirkan sesuatu.

"Apa yang kamu fikirkan?" tanya elsa

"Tidak ada." ucap kirana

"Bohong. Jangan-jangan kamu udah mau nikah" ucap laras sedikit menggoda

"Astaga,kamu ini... Aku memikirkan rena" ucap kirana

"Rena?siapa dia?" tanya elsa

"Rena itu sahabat kirana dan aku. Kenapa dengan rena?" tanya laras

"Sepertinya kedatangan rena membuat kyra .." ucap kirana

"Membuat kyra seperti dulu lagi" ucap laras

"Iya.bagaimana jika keduanya kembali seperti dulu?" tanya kirana

"Maka semua akan kacau. Kejadian sekarang bisa berakibat lebih dari dulu" ucap laras.

Elsa yang tak mengerti hanya diam.

Kirana mendapat pesan dari rena

     "Pesan"

Aku membutuhkanmu kirana"pesan rena

"Apa ada masalah?" kirana

"Aku hanya ingin bertemu denganmu." rena

"Aku akan ke konter" kirana

"Aku tunggu" rena

     "Pesan end"

Waktu makan siang,kirana pergi ke konter rena. Tanpa mengatakan apapun rena memeluk kirana. Kirana tampak terkejut,ia mengepalkan tangannya tampak menahan gugup.

"Ada apa?pasti terjadi sesuatu" ucap kirana

"Aku sedang kacau sekarang. Sebentar saja" ucap rena

Rena memeluk kirana cukup lama.

Beberapa saat mereka duduk dan terlihat serius.

"Kyra memutuskan yoga" ucap rena

"Lalu yoga menyalahkanmu?" tanya kirana

"Iya. Dia bilang akan memutuskan yoga,aku fikir dia tak serius tapi,,aku tidak tahu harus apa sekarang" ucap rena

"Coba bicara dengan kyra. Bicara baik-baik. Jangan emosi!" saran kirana

"Iya,akan aku lakukan" ucap rena

Dari jauh wulan melihat tatapan kirana pada rena. Ia merasa ada sesuatu di tatapan kirana untuk rena.

Deon bersama dengan kekasihnya bernma nita. Mereka terlihat romantis dan serasi.

"Jadi sudah baikan dengan rena?" tanya nita

"Udah. Hubunganku dengan rena baik-baik saja sekarang" ucap deon

"Baguslah. Aku senang mendengarnya" ucap nita

"Kamu semakin cinta sama aku?"ucap deon menggoda

" menurutmu?"ucap nita

"Menurutku iya,semakin dan sangat cinta" ucap deon

Keduanya tersenyum satu sama lain. Nita merangkul tangan deon dan menyandar ke bahu deon.

  Waktu 20.00 malam tepat,kyra baru selesai makan malam. Terdengar ketukan pintu ,ia membuka dan yang datang rena.

"Rena?" ucap kyra

Tanpa mengatakan apapun rena masuk,kyra menutup pintu.

"Ada apa?" tanya kyra

"Kenapa kamu memutuskan yoga?sudah kubilang jangan!" ucap rena

"Kenapa jangan? Ini hidupku" ucap kyra

"Dia datang padaku,memukulku dan menyalahkankku. Jangan putuskan dia! Dia mencintaimu!" ucap rena mulai emosi

"Kau selalu egois seperti dulu" ucap kyra kecewa

"Jangan putuskan dia! Kalian sudah tunangan!" ucap rena dengan nada tinggi

Kyra menampar rena keras. Rena diam

"Aku mencintaimu. Yang aku cinta kamu" ucap kyra tegas penuh emosi. Berharap rena mengerti.

"Aku tidak bisa bahagia bersama orang lain selain kamu. Tapi kau memintaku,menyuruhku bersama orang lain meski aku tidak bahagia" ucap kyra menangis. Rena hanya diam

"Yang kamu fikirkan hanya kebaikan untuk kamu bukan aku. Kamu tidak tahu apa yang terjadi,apa yang aku lalui selama lima tahun ini,kan? Betapa aku merindukanmu,seperti apa aku menderita karna merindukanmu. Kamu tidak tahu itu" ucap kyra menangis

Kyra terjatuh lemah ,ia menangis tersedu-sedu.

"Aku hanya bisa mencintaimu" ucap kyra dalam tangisnya

  Rena berkaca-kaca menahan tangisnya.

"Kau bisa melupakanku tapi aku tidak bisa melupakanmu. Kenapa kamu membuatku seperti ini?kenapa kamu membuatku menderita seperti ini?"ucap kyra penuh sedih dan luka

Rena mendekat pada kyra,ia menyentuh wajah kyra membuat kyra menatapnya.

" aku hanya ingin kamu hidup normal seperti orang lain. Hanya itu"ucap rena

Keduanya saling menatap dalam. Rena mendekat dan mencium kyra. Rena menyudahinya.

"Aku mencintaimu. Aku juga mencintaimu masih,sangat dan selalu mencintaimu. Aku tidak mau ibumu dan yang lain membencimu,menjauhimu karna hubungan kita ,kata perasaan kita." ucap rena

"Kau mencintaiku?" tanya kyra

"Lima tahun dulu bahkan sekarang yang ada dalam hati dan fikiranku hanya kamu ,selalu kamu . hanya kyra" ucap rena

Kyra tersenyum, rena menghapus air mata kyra.

Rena memangku kyra,membawanya ke kamar. Tatapan keduanya hangat dan dalam. Rena membaringkan kyra

"Tidurlah!" ucap rena

Kyra memegang tangan rena yang akan berdiri

"Bisa disini?aku mohon" ucap kyra

"Aku akan temani sampai tidur" ucap rena

"Tidak. Bersamakulah sampai besok" ucap kyra

Rena tidur di samping kyra. Keduanya saling hadap dan menatap.

Kyra tidur di lengan rena,ia memejamkan matanya.

Waktu menunjukan 06.00 pagi,kyra sudah bangun. Ia menyentuh wajah rena dengan lembut

"Aku mencintaimu, rena" ucap kyra

Rena menahan tangan kyra,ia membuka matanya.

"Aku tahu" ucap rena

Kyra tersenyum pada rena yang menatapnya.

Beberapa saat rena sedang memasak. Kyra mendekat dan memeluk rena dari belakang.

"Apa sekarang kita seperti dulu lagi?'tanya kyra

" tidak. Kembali pada yoga!"ucap rena

Kyra melepaskan peluknya,rena membalik.

"Kembali pada yoga dan cintai dia!" ucap rena

Kyra diam tampak marah,keduanya saling menatap....

Próximo capítulo