Cecil mengernyit kecil merasakan kecupan Eric di puncak kepalanya, diikuti kata-kata,
"Aku mencintaimu."
Cecil tak langung menjawab. Ia tak tahu harus menjawab bagaimana. Beberapa saat lalu, ia benar-benar merasa seolah tubuhnya dikendalikan. Tidak, ia seolah terhipnotis, terseret pada godaan lembut Eric, dan akhirnya menyerah.
"Cecil, kau tidur?" Pertanyaan Eric itu diikuti usapan lembut di punggung telanjang Cecil.
Cecil mendongak dan menatap Eric yang memeluknya. Pria itu tersenyum padanya.
"Aku rasanya nyaris gila berusaha menahan diri karena takut akan meremukkan tubuh kecilmu," ucap Eric. "Kuharap aku tidak menyakitimu."
Cecil menggeleng. Pria itu memperlakukan Cecil begitu lembut, begitu berhati-hati. Pria ini … tampak berbeda. Tak seperti di pertemuan pertama mereka. Tak seperti ketika dia melecehkan Cecil dulu. Kali ini … Cecil merasa dicintai.
"Tidurlah," ucap Eric lembut. "Kau pasti lelah."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com