webnovel

Perbandingan Zulfa dan Rani

Sarapan pagi ini sangat sepi, tidak ada senyuman yang biasa menghiasi untuk mewarnai hari sebagai perawalan bekerja.

Farel menatap piring makannya dengan tidak selera, hari ini sarapan nasi uduk yang seharusnya biasa dibuat Zulfa, namun kini yang memasak adalah Bi Ijah. Tidak, bukan rasanya tidak enak. Melainkan ya dirinya rindu dengan wanita tersebut.

Masakannya, senyumannya, kepeduliannya, pokoknya semua hal positif yang berada di wanita tersebut mampu membuat seorang Farel rindu saat ini. Memang terdengar aneh dan konyol, bahkan kalau ada yang kesal dengannya sangat boleh untuk menampar laki-laki satu ini agar segera sadar dari kenyataan.

"Mas tuh kalau gak mau makan, sini deh makanannya buat Dea daripada di berantakin kayak gitu ih dosa loh."

Tiba-tiba suara cempreng yang tak lain dan tak bukan adalah milik Dea, membuat Farel langsung tersadar dari lamunannya. Ia menatap gadis tersebut, lalu menghembuskan napas. "Ini saya mau makan." ucapnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo