Tangisan Taera akhirnya pecah. Dia tidak sanggup lagi menahan apa yang selama ini dia pendam dan bendung sendirian. Masalahnya, perasaannya, dia ingin Ardilo tahu. Dia ingin Ardilo tahu apa yang dia rasakan.
"Sayang, kamu kenapa nangis?" tanya Ardilo yang kaget karena Taera mendadak menangis.
Taera diam saja dan terus menangis. Ardilo berusaha untuk menenangkannya tapi Taera masih menangis.
"Jangan nangis terus. Kita omongin baik-baik. Apa masalahnya?" tanya Ardilo.
Taera masih diam saja. Air matanya menetes deras. Dia lelah dengan semua ini. Memang dia bahagia berpacaran dengan Ardilo. Tapi dia menyembunyikan banyak hal. Pandangan orang lain terhadapnya, apa yang dikatakan anak-anak BEM soal dirinya. Taera ingin Ardilo peka. Tapi Ardilo terus saja tidak pernah peka. Bahkan saat Taera hanya bercerita kepada Kaino, Ardilo sudah cemburu.
"Taera, please jangan nangis terus. Kita harus ngomong," kata Ardilo yang juga lelah karena Taera terus menangis.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com