"Ra, ini cowok namanya memang Dede Nur Ilham? Bukan Kurniawan atau sejenisnya?"
Tiara terlihat bingung menatap Putra.
"Memang Dede namanya dari lahir. Kenapa memangnya, Mas?"
Putra lalu menggeleng, dan menghela nafas. Seorang pelayan datang mengantarkan menu makanan, sekaligus menunggu mereka memesan.
Tiara tidak mengerti dengan semua nama menu makanan ini. Ia hanya melihat gambar dan menunjuk. Begitu pula dengan minumannya.
Setelah selesai memesan, Putra tampak mengetikkan balasan untuk Aisyah.
[Apa ini kebetulan? Kenapa Zero dan Kakak gue kembali hadir di hidup kita?]
Tak ada balasan. Beberapa saat kemudian, Aisyah menelepon Putra.
"Hallo."
Putra berdiri dan keluar sebentar. Ia meninggalkan Tiara yang duduk sambil menatap sekeliling. Gadis kampung ini, baru pertama kali masuk restoran mewah. Di kampungnya, Kampung Anggrek, --bukan Kampung Kuyang seperti yang pernah ia katakan pada Putra, tidak ada restoran seperti ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com