PERSELINGKUHAN

"Wan."

Helea memanggil Zero, membuat pria itu memejamkan mata frustasi.

"Kenapa Helea? Kenapa kamu harus datang lagi ke kehidupan saya, di saat saya sudah bahagia dengan Kinan. Saya sangat mencintai dia, dengarkan ini!"

Zero membalik tubuh, dan menghentikan langkah kaki Helea dengan ucapannya.

"Kamu cuma sakit hati aja, Wan. Kita bisa saling mencintai lagi seperti dulu. Bukan kah kamu bilang, bahwa akulah satu-satunya wanita yang kamu cintai. Hanya aku aja."

Helea perlahan mencoba kembali mendekat.

"Berhenti di sana. Saya mohon. Jangan datang sesuka hatimu, lalu mengacaukan apa yang sudah susah payah saya bangun."

"Apa yang susah payah kamu bangun itu, Sayang. Maafkan aku kalau begitu."

Zero menundukkan kepala, ia menekan tengkuk dengan sebelah tangan. Ia tidak bisa berlaku kasar pada wanita. Apalagi, terhadap Helea dan Kinan. Dua wanita ini benar-benar telah menjadi penguasa hatinya.