Sesampainya di kota memang agak sedikit terlambat, Aisyah dan Murni juga belum terbangun.
Melihat mobil terparkir di depan rumah. Satpam pun membuka pagar. Kinan segera membangunkan Aisyah, dan Teja membangunkan Murni.
Kinan mendadak menjadi gemetar. Ia takut ketahuan.
"Jam berapa?" tanya Aisyah sambil menghapus lelehan iler di ujung bibirnya.
"Sebelas."
"Apa? Loe bawa mobil ngesot? Lama banget!"
Aisyah protes seketika, ini terlalu lama menurutnya.
"Pemeriksaan Corn makin panjang pas malem."
Kinan menjawab sambil menatap ke arah pintu pagar yang sudah terbuka lebar.
"Wah sudah sampai."
Murni pun keluar, disusul Teja. Aisyah juga membuka pintu mobil.
"Buka bagasi, Nan," pintanya ke Kinan sambil menguap.
Masih mengantuk saja, setelah hampir seharian ia tidur.
Pintu rumah itu terbuka, tampak Maya dan Adit yang keluar.
Mengetahui hal tersebut, Kinan segera keluar dan menunduk di sisi sebelah. Aisyah segera menoleh ke dalam mobil, dan tak melihat Kinan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com