Jujur saja, Kinan juga merasa terusik dengan apa yang telah terjadi pada Aisyah. Ia sama sekali tidak menduga polwan itu akan jadi korban juga.
Kakinya melangkah menuju ruangan Zero. Pria itu pasti sedang sibuk di dalam ruangannya. Banyak file yang harus ia periksa.
Bunyi ketukan pintu terdengar, Zero melirik layar CCTV di mejanya. Ia bahkan tersenyum, melihat gadis yang dicintai setengah gila itu sudah berada di depan puntu.
"Masuk!"
Suara berat Zero terdengar. Kinan pun segera membuka pintu, dan duduk di hadapan pria yang sedang serius, tadinya, sebelum wajah cantik yang berhasil mengalihkan dunianya, datang.
"Kenapa datang, Sayang?" tanya Zero meletakkan bollpoint yang tadi ia gunakan untuk memaraf beberapa file yang bertumpuk di hadapan.
Kinan melirik sekilas kertas-kertas itu, kemudian beralih pandang pada Zero. Mata indahnya benar-benar menyiratkan sebuah tanya yang besar.
"Kamu lagi sibuk?" tanya Kinan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com