"Mas jangan berteriak di telingaku." Dee membangkang pada suaminya. "Kamu itu terlalu membesarkan sesuatu. Ini hanya masalah kecil. Kenapa harus dibuat besar."
"Kamu merusak kepercayaanku dan kamu bilang ini masalah kecil? Kamu naif Dee. Aku tahu kamu jauh lebih muda dariku, tapi aku enggak menyangka pemikiran kamu pendek. Aku kira kamu sudah dewasa ternyata aku salah." Demir membuang wajahnya. Ia mengabaikan Dee. Demir melepaskan kemeja dan celananya. Demir bertelanjang dada dengan menggunakan boxer. Badannya berkeringat karena panas. Ia semakin panas kala Dee membantah ucapannya. Demir butuh mandi untuk meredakan amarahnya. Pria itu menyadari jika ia gampang emosian dan naik darah. Sebelum ia bertindak diluar batas, lebih baik menjauh dari Dee. Itu cara yang baik. Diam lebih baik daripada ribut.
"Mas kita belum selesai bicara. Dengarkan aku dulu." Dee merebut pakaian kotor Demir lalu membuangnya ke keranjang pakaian kotor.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com