webnovel

Kemesuman Demir ( 3 )

"Makan aja biar kalian kuat pas resepsi. Walau kalian jadi pengantin cuma duduk tapi capek lo. Duduk trus berdiri bersalaman sama tamu. Lagian bagus lo kalian makan telor ini. Bikin vitalitas meningkat," ucap Nona membuat pengantin baru malu.

"Biar setrong nanti malam," ucap Nona menggerakkan lengannya seperti Ade Rai sedang berolahraga.

"Makan duren di malam hari paling enak sama kekasih. Dibelah bang dibelah. Ayok bang silakan dibelah," goda Nona menyanyikan lagu belah duren alam Julia Perez.

"Mami," panggil Demir agak ketus. Bisa-bisanya Nona menggoda seperti ini.

"Just kidding my son. Mami cuma becanda. Jangan marah ya Dee," kata Nona melirik Dee yang malu-malu.

"Gapapa mi," balas Dee canggung.

" Makan nich telornya! Abang buka mulut," titah Nona menyuapi Demir telor separoh masak. Selesai menyuapi Demir, Nona menyuapi Dee.

Nona meninggalkan kamar, tapi sebelum pergi ia menarik Demir ke pojokan kamar.

"Ingat bang. Kamu jangan wik wik dulu. Ntar pas resepsi jalan Dee malah ngangkang. Malu sama para tamu undangan."Nona mengingatkan Demir. Sebagai ibu Nona tahu jika Demir sudah tak sabar 'belah duren'.

"Mami apa-apaan sich? Abang tahu," protes Demir sebal.

"Mami pergi dulu ya anak-anak," pamit Nona pada anak dan menantunya.

******

Pesta pernikahan Demir dan Dee berlangsung meriah. Makanannya enak dan dekorasinya sangat bagus. Para tamu undangan memuji kedua pengantin yang sangat cantik dan tampan. Mereka pasangan yang sangat serasi. Yang satu tampan seperti orang Arab yang satunya lagi cantik dan memiliki mata sedikit sipit. Barisan patah hati sudah datang mengucapkan selamat. Teman-teman koas Dee di rumah sakit merasa kecewa karena Dee sudah menikah. Dokter pembimbing Dee di rumah sakit juga merasakan patah hati. Ternyata Dee sudah memiliki suami dan ia tak punya harapan lain. Hari pernikahan Demir dan Dee diperingati sebagai hari patah hati fakultas kedokteran UI. Tanpa diketahui banyak orang mereka berpacaran, lamaran dan menikah. Para fans Demir mau pun Dee merasakan patah hati berjamaah.

"Selamat ya buat pernikahan kalian. Semoga langgeng dan hanya maut memisahkan," kata Uty menyalami kedua pengantin. Ia datang bersama Rizki dan Ruhi.

"Makasih kak Uty." Dee membalas salam Uty. Tak lupa mereka cipika cipiki.

"Selamat ya bro. Akhirnya lo laku juga," kata Rizki memeluk Demir dengan erat. Permusuhan diantara mereka sudah tak ada lagi. Mereka kembali bersahabat seperti masa kuliah.

"Mir nanti kalo belah duren. Pelan-pelan aja. Wanita suka kelembutan. Oh ya, PDF kamasutra sudah gue kirim ke WA lo. Semoga sukses mempraktekannya," bisik Rizki di telinga Demir.

Wajah Demir memerah karena digoda Rizki. Sang istri sudah punya firasat jika Rizki menggoda Demir.

"Papa yuk turun. Antrian masih panjang," kata Uty memanggil Rizki. Walau dulu mereka menikah karena kesalahan namun seiring berjalannya waktu mereka saling mencintai.

"Iya mama. Ya udah gue makan dulu. Semoga sukses nanti malam." Rizki menyemangati dan turun bersama istri dan anaknya. Mereka menikmati hidangan yang telah disediakan.

"Bro, Dee selamat atas pernikahan kalian. Semoga pernikahan ini menjadi ladang ibadah bagi kalian dan hanya maut yang memisahkan," ucap Tomi memberi selamat. Ia datang bersama Luna. Mereka berdua serasi dengan pakaian senada.

"Jangan bilang kalian..." Dee tak percaya jika Tomi dan Luna berpacaran. Sejak kapan mereka dekat?

"Saya dan Luna pacaran. Semoga kami bisa menyusul kalian menikah secepatnya," kata Tomi yakin.

"Lun kok ga cerita?" Dee memprotes Luna.

"Sekarang lo dah tahu. Jangan protes. Emang lo aja bisa operasi senyap. Kapan dekatnya sama Pak Demir tahu-tahu jalan bareng dan nikah."

Dee tak bisa membalas ucapan Luna.

Luna mendekati Dee dan berbisik,"Tolong service laki lo memuaskan. Barisan patah hati siap menanti. Jangan gugup santuy aja. Jangan takut diserang 'Joni'."

Dee mencubit lengan Luna karena menggodanya.

"Awwwww sakit,"pekik Luna lebay menarik perhatian Tomi.

"Kenapa sayang?"

"Gapapa Abang. Aku cuma digigit Dee. Kata Dee dia mau latihan dulu sebelum digigit Pak Demir," ucap Luna menjulurkan lidahnya pada Dee.

Dee menggeram kesal karena Luna mempermalukannya. Sementara itu Demir hanya tersenyum licik.

Sebentar lagi aku akan memakan kamu Dee! Pekik Demir dalam hati.

"Selamat atas pernikahannya bro. Semoga pernikahan kalian langgeng, segera dapat momongan dan dijauhi dari pelakor dan pebinor," ucap Jacky memberi selamat bersama sang istri.

"Makasih Pak Jacky," balas Dee ga kalah ramah. Sedari tadi ia mengulas senyum di wajah cantiknya.

Jacky memeluk Demir dan menyelipkan sesuatu di saku jas Demir.

"Bro tadi gue masukin tisu magic biar tahan lama kalo bercinta. Semangat," ucap Jacky membuat Demir malu.

Sementara itu jauh di ujung sana seorang laki-laki menangis sendu melihat kebahagiaan Dee dan Demir. Lelaki itu Bryan. Ia mendapat undangan namun ia tak sanggup memberi ucapan selamat. Dadanya sesak melihat Dee bersanding di pelaminan.

*****

Empat jam kemudian resepsi pernikahan Demir dan Dee sudah selesai. Pasangan pengantin baru kembali ke kamar hotel. Kamar mereka sudah di dekorasi secantik mungkin. Ranjang mereka ditaburi kelopak bunga mawar. Aroma lilin aromaterapi menyeruak di penciuman mereka.

Aromanya sangat memabukkan dan membangunkan sesuatu di bawah perut Demir. Ia sudah tak sabar untuk melakukan malam pertama. Demir membuka pesan WA dan membaca buku kamasutra dalam bentuk PDF kiriman Rizki. Demir senyum-senyum sendiri membayangkan gaya apa saja yang akan ia lakukan bersama Dee.

Malam ini akan menjadi malam yang panjang dan menyenangkan untuk mereka. Demir memegang tisu magic yang diberikan Jacky tadi. Sahabatnya memang yang terbaik memberinya kado pernikahan.

Demir meminta Dee untuk bersih-bersih duluan. Dee menuruti permintaan Demir. Dee mengambil handuk dan baju ganti. Ia mandi pakai air hangat karena sudah malam. Badan Dee merasa enak sehabis mandi.

Saat Dee keluar dari kamar mandi Demir kecewa. Ia berharap Dee keluar dengan menggunakan lingerie seksi tapi malah memakai piyama. Apa Dee tak kepikiran untuk menggodanya?

"Mas mandi lagi."

"Iya," balas Demir singkat.

Demir mengambil handuk dan membawa sebungkus tisu magic. Ia mandi secara kilat karena sudah tak sabar. Tak lupa ia membalut kejantanannya dengan tisu magic agar tahan lama. Dengan semangat 45 Demir keluar dari kamar mandi mengunakan handuk yang dililit ke pinggang. Buat apa pakai baju jika nanti akan dilepas lagi.

Namun harapan tinggal harapan. Dee sudah tertidur pulas dan mengorok. Kelihatan sekali Dee kelelahan dan ia tak tega membangunkan. Demir berteriak frustasi karena gagal malam pertama.

Próximo capítulo