Keadaan semakin menjadi jadi, ribuan orang telah tewas di gerbong 12-15 aku dan lainnya diam membeku. Kalvin sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk mengunci gerbong gerbong. Seli sudah seperti mandi keringat. Sedangkan Raib dan Kak Jhon sudah luntang lantung tak kuat.
Disini hanya tersisa sekitar 100 penumpang lagi. Mereka mulai protes karena kami yang sebagai pemilik kekuatan tak bisa melakukan apa apa.
"Hei! Apa yang kalian lakukan di sini?! Kenapa kalian diam dan hanya mengunci gerbong?! Mau sampai kapan?" Seorang pria dengan baju kontruksi nya mengomel.
Kami tetap diam hingga kereta atas langit tidak bergerak lagi. Entah ada apa.
BUK!!!! DAKKK!!!!!!! CRAT!!!!!
Kereta yang kami tumpangi melayang begitu saja, mungkin karena kumpulan umbra yang sudah semakin banyak.
Kami di aduk aduk di dalam kereta atas langit itu, ingin rasanya aku muntah, tapi tidak untuk di saat saat seperti ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com