Ketika ia sudah melemparkan garam, bayangan dirinya di cermin lemari kamarnya pun kembali muncul. Yang akhirnya membuat Predict dapat bernapas dengan lega. Predict dengan lelah duduk di atas kasurnya, padahal ia tidak melakukan hal yang berat seperti olahraga, berlari, maupun naik turun tangga. Tetapi Predict dapat merasakan kelelahan itu.
"Apa yang terjadi?!" Pikir Predict yang kini terkejut dengan apa yang baru saja ia alami. Ia pun dengan cepat mengambil handphone miliknya dan berlari keluar dari kamar untuk menemui Ibunya yang saat ini sedang menyirami bunga di taman depan rumah mereka.
"Bu..." Panggil Predict kepada sang Ibu yang otomatis menoleh menatap ke arahnya. Sang Ibu memberikan senyuman miliknya di pagi hari kepada Predict yang baru saja mengalami hal yang buruk.
Predict pun bertanya kepada sang Ibu mengenai masalah barusan. "Bu, kenapa bayangan Predict di dalam cermin, sempat menghilang?" Tanya Predict pada Ibunya langsung to the point.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com