Allena terkejut setengah mati mendengar apa yang baru saja di bisikan oleh Nio. Tak hanya terkejut karena apa yang di katakan oleh Nio, tetapi tubuhnya pun ikut terkejut karena seperti merasakan sesuatu yang aneh yang menjalar cepat ke seluruh tubuhnya.
Allena merasa tak nyaman ketika Nio semakin mendekatinya. Bahkan Nio mencoba melepaskan blazer yang dia kenakan.
"Tidak, Pak. Tenang dulu," ucap Allena gelisah. Allena yakin, Nio menghirup cairan itu lebih banyak di bandingkan dirinya karena itu reaksi Nio seperti itu. Namun, Allena merasa tak mengerti cairan apa sebenarnya yang di berikan oleh temannya itu. Tubuh Allena pun merasa tak nyaman. Dia seperti menginginkan sesuatu tetapi tak tahu apa yang dia inginkan saat ini.
Allena mencoba mendorong tubuh Nio ketika ponselnya berdering dan terlihat nama Sisil di layar ponselnya. Ya, Sisil kebetulan sekali menghubungi Allena. Allena pun dengan cepat menjawab panggilan Sisil. Allena pergi menuju sudut ruangan tersebut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com