Nio menatap Allena dengan tajam dan dengan cepat menyeret Allena hingga masuk kembali ke ruang kerja Nio.
Allena ketakutan melihat Nio jelas sekali tampak marah padanya.
"Ma-maaf, Pak. Saya tak sengaja. Saya terkejut karena wajah Bapak tiba-tiba ada di depan Saya," ucap Allena.
Nio memutar kursi lain di meja kerjanya dan mendorong tubun Allena hingga Allena duduk di kursi itu. Allena menelan air liurnya ketika Nio mendekatkan wajahnya dengan cepat dan menatap Nio dengan tajam.
"Lancang!" geram Nio.
"Ma-maaf, Pak. Saya benar-benar tak sengaja, sungguh!" jelas Allena.
Nio semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Allena hingga Allena memundurkan wajahnya agar tak menempel ke wajah Nio. Wajah Nio terdapat krim dari cake yang baru saja dia lemparkan ke wajah Nio.
"Bersihkan wajah Saya!" pinta Nio seraya menunjukan beberapa lembar tisu ke hadapan Allena di mana saat itu tepat Nio pun menjauhkan sedikit wajahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com