"Apa kamu serius?" tanya Dante tak percaya.
Clara masih menangis, dia mengangguk yakin. Ketiga alat itu menunjukan hasil yang sama, yaitu dua garis merah.
"Astaga. Lalu, bagaimana dengan Tuan Bram?" tanya Dante.
"Dia tak mengatakan apapun setelah tahu aku hamil. Aku harus bagaimana? Apa anakku takan memiliki seorang Ayah?" ucap Clara sedih.
Dante mengusap wajahnya. Dia merasa kasihan melihat Clara menangis seperti itu. Wajahnya menunjukan ketakutakan yang luar biasa. Jelas saja, dia wanita tak bersuami, dia pasti cemas memikirkan reputasinya.
"Aku tak tahu harus mengatakan apa, aku bahkan tak mengerti apa yang terjadi diantara kalian. Hanya kalian yang dapat menyelesaikan semua ini," ucap Dante.
"Tapi, aku bingung. Aku takut," ucap Clara semakin terisak.
Dante menghela napas. Dia berdiri dengan sedikit menunduk dan memegang bahu Clara.
"Tenangkan dirimu terlebih dahulu. Setelah itu, pikirkan jalan keluarnya," ucap Dante.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com