Setelah aksi pukul memukulnya pada Ronald terpuaskan, Jelita dan mamanya pamit untuk pulang, karena asisten Ronald juga sudah datang.
Jelita merebahkan tubuhnya diatas kasur, bahkan sepatu dan jilbabnya masih terpasang ditempatnya, Jelita benar-benar merasa lelah, hingga dia tertidur hingga waktu menjelang maghrib dia terkejut dengan ketukan pintu dari arah luar kamarnya.
"Nyonya, Nyonya Jelita, apa nyonya baik-baik saja?" Suara mbok Rahmi terdengar samar namun Jelita masih mampu mendengarnya.
Setelah meregangkan ototnya Jelita melangkah menuju pintu kamarnya.
"Aku cuma ketiduran, mbok. aku ga apa-apa, makasih udah bangunin Jelita ya mbok."
"Syukurlah kalo cuma ketiduran, lhawong ndak biasanya neng Jelita pulang dari kantor langsung tidur, biasanya kan mandi terus ke dapur kalau enggak nonton tv di bawah."
"Maaf mbok, udah bikin mbok khawatir, udah masak buat makan malam mbok?"
"Udah, nyonya."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com