"Saya tidak akan melarang kamu untuk beraktivitas. Kamu bebas, hanya saja status kamu adalah istri saya."
Nayla tersenyum, "Menikah itu bukan seperti berkaca yang kamu temui hanya diri kamu sendiri. Menikah itu muka bertemu muka, kepala bertemu kepala. Menyatukan dua orang berbeda dengan satu tujuan. Lagipula menikah akan lebih baik tanpa ada paksaan. Kamu mengertikan?"
"Kalau begitu saya butuh bantuan kamu untuk menikah dengan saya hanya untuk beberapa tahun."
Nayla menatap laki-laki di hadapannya ini. Dingin. Ia kesal dengan segala yang ada di diri Gio, tetapi ia tidak bisa menyangkal jika ia masih mencintai laki-laki ini.
"Kalau saya menolak?"
"Saya yakin, kamu juga tidak mampu menolak permintaan Orangtua kamu. Kamu mau buat Orangtua kamu kecewa?"
"Saya yakin, Orang tuaku akan mengerti jika kita tidak bisa bersatu."
"Kenapa kamu menolak saya dan tidak ingin membantu saya?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com