webnovel

23. Kepindahan

Hari ini Fely dipindahkan kerumah sakit yang fasilitas nya memadai dikota ,kakek yang mengurus semua kepindahan Fely. Ano ikut bersama Andrea menemani Fely. Pak Hamdan dan buk Hamdan juga ikut bersama mereka.

"Sayang , Ano ikut pulang sama om Vano ya kerumah Papa ya, sama kakek nenek juga. Ano kan masih sakit, besok Ano kesini lagi ya" bujuk Andrea namun Ano menggeleng.

"Nanti Ano kecapean"

"Ano au ama mama" ucap Ano.

"Ano pulang dulu istirahat, ganti baju, nanti kesini lagi" bujuk Andrea lagi pada putranya.

"Iya Ano ,Ano pulang dulu sama om, Ano tau enggk dirumah ada banyak mainan lo, ada tempat bermain juga disana" bujuk Vano.

"Api Ano au es kim" ucap Ano.

"Iya ,sebelum pulang Ano beli es cream ya, nanti papa beliin setokonya" jawab Andrea berlebih.

"Ye, asik es kim, iya Ano au ulang" ucap Ano meminta gendong Vano.

"Dada papa" Ano kelambaikan tangannya kepada Andrea.

"Lihatlah anakmu, baru beberapa hari bertemu denganmu dia sudah sangat menurut dan sayang dengamu" ucap kakek.

"Aku merasa bersalah ,tidak bisa menemaninya dari sebelum ia lahir kek" penyesalan Andreakarena gagak menjaga istri dan anaknya.

"Sudahlah, sekarang temanilah istrimu, ada yang harus kakek urus" ucap kakek meninggalkan andrea.

Andrea masuk kedalam ruang inap Fely.

"Hai sayang" sapa Andrea duduk disamping bankar Fely.

"Kapan kamu akan sadar, aku kangen sama kamu, aku udah ketemu sama anak kita, dia anak yang baik dan pintar sepertimu"

"Terimakasih sudah melahirkan buah hati setampan Keano, terimakasih sudah menjaganya selama aku tidak ada, aku menyesal terlambat menemukan kalian, maafkan aku" ucap Andrea menundukkan kepalanya.

2 Bulan kemudian

"Halo papa" Keano memasuki ruang rawat Fely.

"Halo jagoan papa, kok belum ganti bajunya?" tanya Andrea.

"Tadi Ano langsung kesini sama om Vano" jawab Keano mendekati brankar Fely.

Tak lama kemudian Vano memasukin ruang rawat Fely.

"Hai bro" sapa Vano yang sudah duudk disofa.

"Kok lo gak anter pulang dulu anak gue ,Van" ucap Andrea kesal, anaknya baru pulang sekolah langsung diajak kerumah sakit. Ano anakyang pintar ia baru 2 tahun tapi sudah meminta sekolah, akhirnya Andrea memasukan Ano kesekolah pendidikan anak usia dini.

"Ano ngeyel, katanya mau ketemu Mamanya, mau kasih hadiah, ya udah deh gue bawa kesini" jawab Vano santai.

Diatas brankar Fely, Keano sedang membuka tak sekolahnya, seperti mencari sesuatu.

"Kamu cari apa nak" tanya Andrea menghampiri Ano.

"Ano ada hadiah buat mama, pa" jawab Keano.

"Mama ,liat deh Ano punya Hadiah buat Mama" ucap Ano menunjukan karyanya pada Fely yang masih koma. Andrea melihat Keano dengan mata berkaca-kaca.

"Wah bagus banget bunganya, Ano sendiri yang buat untuk mama?" tanya Andrea ,Keano mengangguk.

"Oke terimakasih jagoan papa, sekarang Ano papa ganti baju,terus makan dulu ya, bibi bentar lagi sampai, Ano pulng dulu nanti kesini lagi" ucap Andrea.

"Iya pa,Ano nanti pulang terus kesini lagi" ucap Ano membereskan tasnya.

Tak lama kemudian bibi datang untuk menjemput Ano, Ano pulang bersama bibi.

"Gimana Fely?" tanya Vano.

"Ya seperti biasa, perubahannya sangat sedikit" jawab Andrea lesu.

"Gue yakin, Fely bakal sadar" Vano menghibur Andrea.

"Itu yang gue tunggu" Ucap Andrea yang terus memperhatikan istrinya.

"Gue ada urusan, gue pergi nanti kesini lagi" ucap Vano meninggalkan Andrea.

Andrea melihat jam dinding.

"18.30"ucap Andrea setelah melihat jam dinding. "Sayang aku tinggal bentar ya, enggak lama kok" ucap Andrea meninggalkan Fely dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak lama kemudian Andrea keluar dengan wajah segar setelah mandi. Andrea tidak menyadari jika ada yang memperhatikannya. Ia sedang mengeringkan rambut dengan handuk yang ada ditangannya.

Seseorang memperhatikannya dari atas brankar yang ia tempati. Andrea berjalan menuju brankar Fely dengan tangan yang masih mengeringkan rambutnya.

"Kau tidak berubah" ucap seseorang membuat Andrea menghentikan aktifitasnya. Ia yakin itu suara gadis yang telah memikat hatinya. Tapi itu tidak mungkin, aku pasti halu, batin Andrea.

Andrea melanjutkan aktifitasnya lagi ,namun kali ini ada yang memegang tangannya. Andrea menatap tangan yang memegangi tangannya, betapa terkejutnya saat mengetahui siapa yang memegang tangannya.

"Sayang ,kamu udah sadar" ucap Andrea tak percaya. Gadis yang ia tanyai hanya mengangguk.

"Aku tidak mimpi kan" Andrea menabok pipinya sendiri.

"Ada apa denganmu Andrea, ini aku"jawab Fely.

"Ini benar kamu, aku akan memanggil dokter" ucap Andrea sangat senang.

Andrea memencet bell diatas brankar Fely,tak lama kemudian dokter datang untuk memeriksa Fely.

"Alhamdulilah istri anda sudah melewati masa komanya, dan ingatannya sudah kembali tuan" jelas dokter setelah memeriksa Fely.

"Terimakasih dok, benarkah istri saya sudah tidak lupa ingatan lagi dok?" Tanya Andrea yang masih tidak yakin.

"Iya istri anda sudah bisa mengingat, tapi mungkin ada beberapa yang belum sepenuhnya ia ingat" jelas dokter "Saya pamit terlebih dahulu, selamat pak Andrea" ucap dokter lalu meninggalkan mereka didalam.

"Kamu benar-benar sudah mengingat semuanya?" tanya Andrea senang, Fely mengangguk. Andrea langsung memeluk istrinya.

"Maafkan aku,aku tidak bisa menjagamu, aku tidak tau kalau kamu hamil waktu itu, kamu melewati masa - masa susah itu sendiri sayang, maafkan aku" Andrea menangis menggeggam tangan Fely lalu memeluknya

"Dimana anakku Ndre?" tanya Fely.

"Ano sedang pulang bersama bibi, sebentar lagi dia akan datang, pasti dia akan senang melihat mamanya sudah sadar" ucap Andrea diangguki Fely.

"Andrea aku lapar" ucap Fely lirih saat Andrea sedang menghubungi rumah. Andrea menoleh.

"Iya sayang, aku panggil suster dulu ya buat ambilin makanan untukmu" ucap Andrea ingin memencet bell.

"Aku tidak mau makanan rumah sakit" ucap Fely menggeleng.

"Kamu baru sadar, makanan rumah sakit baik untukmu sayang" bujuk Andrea.

Fely menggeleng " Aku tidak mau" mata Fely berkaca-kaca, Andrea tidak tega membuat istrinya menangis.

"Baik lah, akan aku pesankan go food, kamu mau makan apa sayang? Tanya Andrea.

"Aku ingin Ayam Bakar, sama Bakso Lava, aku ingin makan bersama Keano , nasi urap juga" ucap Fely.

"Sayang Bakso Lava tidak sehat untukmu sekarang, jangan dulu ya" mohon Andrea. Ia tidak inginistrinya kenapa-kenapa, Fely koma selama 2 bulan dan belum kemasukan makanan sma sekali.

"Aku tidak jadi pesan" Fely memutar tubuhnya jadi membelakangi Andrea. Andrea menghembuskan nafasnya.

"Baiklah, aku akan pesankan" ucap Andrea pasrah. Setelah memesan makanan ia lalu menelepon rumah karena tadi belum jadi menelepon.

"Halo bi, bisa antar Keano kerumah sakit?" tanya Andrea pada bibi.

Próximo capítulo