webnovel

13.Tampar

Mereka menyusul Faresta ke kantor polisi. Disana sudah ada sekretaris Andrea yang mengurus kasus Fely. Karena Andrea akan menemani Fely.

Dikantor polisi sudah ada keluarga Faresta dan juga sekretaris Andrea.

"Pak ,saya tidak salah pak, dia jatuh sendiri" ucap Faresta bohong.

"Kami mendapat laporan dari pak Andrea bahwa anak anda menarik nona Felysia dan mendorongnya di tangga" ucap polisi.

"Apa Andrea?" Alldric terkejut ternyata Andrea ,orang yang sudah ia percaya dan akan dijodohkan dengan putrinya telah memasukan anaknya ke penjara.

"Iya karena anak bapak berusaha melukai calon istrinya" jawab sekretatis Andrea.

"Cihh, calon istri? Ternyata diam diam gadis itu menjadi benalu di keluarga ku, padahal aku yang merawatnya ,atau dia sudah terlantar" ucap Alldric tertawa sinis.

"Asal bapak tau, Andrea itu calon suami saya, dan cewe siapa itu sudah merebutnya. Ah mungkin dia menjual dirinya pada Andrea karena kesepian " hina Faresta pada Fely. Perkataan Faresta membuat sekretaris Andrea geram.

"Jaga bicara anda nona, atau tuan Andrea akan langsung memenjarakan anda" peringat sekretaris Andrea yang bernama sam

"Kurang aja, mama akan datang kerumah sakit gadis enggak tau diri itu" Renita meninggalkan kantor polisi dan menuju rumah sakit tempat Fely dirawat bersama Alldric. Ia sangat dendam dengan Fely, selama ini ia sudah mrnyayanginya seperti anaknya sendiri , tapi ini balasannya.

Saat sampai dirumah sakit Renita langsung bertanya kamar rawat Fely. setelah tau dimana kamarnya ia langsung menuju ruangan yang ditunjukan oleh suster disana.

Renita langsung membuka pintu keras ,disana Fely sudah sadar dan disupi makan oleh Andrea. Mereka yang ada didalam terkejut karena tiba-tiba pintu terbuka.

"Dasar gadis tidak tau diri," Renita mendatangi Fely dan langsung menamparnya, Fely terkejut karena tiba-tiba mama Renita menamparnya.

"Puas kamu? Kamu sudah merebut Andrea dari Esta , kamu itu sudah saya besarkan dari orang tuamu mati jika tida mungkin kamu akan jadi gelandangan diluar sana ,tapi ini balasan kamu " Renita akan menampar Fely lagi namun sudah ditahan oleh Andrea.

"Jaga tangan anda nyonya , atau saya juga akan melaporkan anda ke polisi" ucap Andrea mengancap.

"Cihh, kamu sewa berapa wanita jal**g itu, sampai-sampai kamu membelanya dan akan memenjarakan istri saya setelah kau memenjarakan anak saya" kali ini Alldric berbicara.

"Jaga mulut anda paj, anda orang terhormat berani berbicara seperti itu , saya tidak segan-segan membuat orang yang menyakiti calon istri saya sengsara " ucap Andrea membuat Fely terkejut bagaimana bisa ia melukai keluarga angkatnya.

"Pergi kalian dari sini" usir Andrea.

"Kamu tidak akan tenang gadis Jal**g" ucap mama Renita membuat hati Fely sakit bagai tertusuk duri , ibu angkatnya yang selama ini sayang dengannya mengatainya seperti itu.

"Sayang ,enggak usah didengerin kata tante Renita" ucap Andrea.

"Kenapa kamu melaporkan Faresta ke polisi ? Mereka sudah merawatku selama ini , ini semua salahku, papa sudah menjodohkanmu dengan Faresta" ucap Fely menangis. Ia sudah kehilangan kepercayaan orang tua keduanya.

"Kamu tidak butuh mereka yang bersikap egois padamu sayang, ada aku, aku akan segera menikahi dan kita pindah keluar negeri" ucap Andrea memeluk Fely.

"Kamu istirahat aja, jangan banyak pikiran" ucap Andrea khawatir, bagaimana tidak , Renita sudah memaki- makinya untung saja Fely tidak langsung drop.

Fely menuruti andrea dan membaringkan tubuhnya dibangkar. Baru berapa menit Fely berbaring ,Andrea sudah melihat Fely tertidur ,mungkin itu efek obat yang Fely minum.

Beberapa hari kemudian Fely diperbolehkan pulang. Fely diantar oleh Andrea , Andrea sudah berjanji akan selalu ada disamping Fely. Awalnya Fely menolak , ia ingin mandiri ,tapi Andrea tetap memaksanya. Andrea ya tetap Andrea, tidak ada yang bisa membantahnya.

Andrea mengantar Fely kekamarnya.

"Sayang ,kamu istirahat ya " andrea membaringkan tubuh Fely.

"Iya, kamu pulang aja , kamu pasti capek dari kemarin nungguin aku dirumah sakit" ucap Fely berusaha bangun tapi Andrea menghentikannya.

"Udah tiduran aja, dan satu lagi aku enggak akan ninggalin kamu , apa lagi keadaan kamu kayak gini" ucap Andrea .

"Aku bukan orang lemah Ndre" tolak Fely. Ia tidak mau dianggap lemah.

"Ayo lah sayang ,aku tau kamu bukan orang lemah, tapi aku juga gak mau kamu kenapa -napa" ucap Andrea pada Fely. Andrea hanya tidak mau Fely kenapa-kenapa.

"Baiklah, terserahmu" ucap Fely memalingkan wajah.

"Sayang jangan marah" ucap Andrea kembalikan tubuh Fely ,namun Fely menolak.

"Aku ingin istirahat, kamu bisa keluar kan" ucap Felysia mengusir. Andrea menghela nafas kasar.

"Aku akan keluar, nanti aku suruh bibi antar makanan ke kamarmu. Aku harus pulang sebentar baru kesini lagi" Andrea mencium kening Fely dan keluar ,tak lupa menutup pintu.

Andrea pulang kerumahnya untuk mengambil bajunya. Ia akan menginap beberapa hari dirumah Fely , ia tidak ingin ada yang mencelakai gadisnya jika ia tidak ada disana .

Andrea izin kepada kakeknya , ia sudah menceritakan semuanya tentang Fely dan kakeknya memahaminya. Ia yakin kalau Andrea tidak akan berbuat yang tidak-tidak. Andrea juga paham kalau kakeknya akan sangat membencinya jika ia berbuat yang bisa menyakiti orang lain.

1 jam kemudian Andrea langsung kembali kerumah Fely lagi untuk menginap beberapa hari disana.

Ditempat lain Alldric marah besar, ia tidak terima putrinya dipenjara karena anak angkatnya. Alldric ingin balas dendam pada Felysia, ia sudah berjanji akan membuat hidup anak itu sengsara seperti yang dialami putrinya sekarang.

_____________"

Andrea sudah sampai didepan rumah Fely, ia langsung masuk untuk melihat keadaan Fely. Saat akan menaiki tangga ia bertemu bibi akan kedapur. Andrea memanggilnya "bi, fely udah makan?" tanya Andrea.

"Belum den, tadi bibi anter makanan keatas, tapi non Fely sudah tidur jadi bibi turun" jelas bibi dan diaangguki Andrea.

"Ya udah ,makasih ya bi" ucap Andrea langsung naik berjalan kekamar Fely.

Andrea melihat Fely sedang tidur sangat tenang , Andrea menghampiri Fely dan duduk dipinggir ranjang Fely ,mengelus kepala Fely.

"Kamu tambah cantik kalo kayak gini" ucap Andrea.

Andrea memeriksa perban yang ada di kepala Fely. Dokter bilang ia harus rajin mengecek luka Fely, atau akan terjadi infeksi. Setelah memeriksa perban Fely, Andrea tertidur di samping Fely.

Andrea terbangun pukul 19.00 ,karena ada pergerakan dari Fely. Fely ternyata sudah bangun.

"Kok kamu disini?" tanya Fely bingung.

"Nemenin kamu" jawab Andrea yang sudah duduk mengumpulkan nyawanya. Fely ingin bangun dan membersihkan dirinya.

"Mau kemana ?" tanya Andrea.

"Mandi" Fely bangkit dari kasur nya tapi dicegah Andrea.

"Aku bantu" ucap Andrea berdiri.

"Enggak usah, aku bisa sendiri" tolak Fely berusaha sendiri , saat sudah berhasil berdiri dan berjalan kekamar mandi tiba-tiba ia oleng dan hampir jatuh, untung saja Andrea langsung menangkapnya.

"Kamu itu ya , dibilangin hati-hati sudah banget, udah aku anter kekamar mandi" geram Andrea dan langsung menggendong Fely. Fely yang terkejut tiba-tiba Andrea menggendongnya langsung mengalukan tangannya ke leher Andrea. Andrea menurunkan Fely di dalam kamar mandi.

Próximo capítulo