webnovel

8*

di waktu sekarang ini adalah saatnya. kei tersenyum pada posisinya yang masih terduduk tidak melakukan apapun. ia mengingat tentang masa lalunya. sebenarnya itu masih terjadi. tapi kali ini adalah pembalasan nya. saat saat dimana ia akan melihat penderitaan mereka. kei menyeringai dibalik wajah nya yang menunduk.

kei menahan jaket yang melilit tubuh mungilnya. rasa sakit ini akan berakhir beberapa saat lagi. satu persatu, mereka akan mengalami nya. ia sudah menemukan nya. menemukan alat yang akan membantu nya menyingkirkan semuanya. tentu saja ia tidak akan mempercayai nya. ia hanya sekedar alat. alat belaka, alat pembalas dendam.

kali ini bukannya mereka yang melihat penderitaan ku. akan kubuat mereka merasakan apa yang selama ini aku rasakan. kali ini lebih buruk dan lebih kejam . karena ia memutuskan tidak akan percaya lagi pada siapapun...

***

siapapun..

***

satou berdiri memandang ke arah sekitar. mereka semua masih tertawa. kemudian menatap kagum ke arah satou. satou memang sangat cantik, seperti artis. tidak ada yang menyadari kalau satou sedang marah. penuh dengan kebencian di seluruh tubuhnya.

mereka..mereka semua yang melukai kei. mereka yang sudah menjambak rambut kei hingga berantakan. mereka yang terus melukai kei. membuat kulit mulus nya di penuhi luka. mereka yang membuat kei selalu menderita. bully ini bahkan lebih menjijikkan dan kejam di banding bully remaja. dan itu dilakukan saat berumur 8 tahun. mereka harus dibunuh, sebelum.....mereka terus menerus melukai kei lagi.

salah seorang murid sekelas langsung mendatangi satou. wajah nya langsung bersinar menatap ke arah satou. sangat jauh berbeda saat satou menunjukkan diri. menjijikkan. muka dua. satou menatap kosong dan tak berkata apapun menatap ke arah anak itu yang terus mendekat. ia bergeming.

"wah kau artis ya?. kenapa kesini?" tanya anak itu. bersinar sinar. anak lain juga ikut memandang satou kagum. tidak ada yang tau kalau satou sedang menyembunyikan sebuah pisau di balik seragam nya itu. wajah mereka saat melihat kei dan wajah mereka saat bertemu satou sangat berbeda.

***

menjijikkan..

***

anak itu terus mendekat tanpa satu pun perasaan curiga.memang mereka selalu saja memandang fisik. saat melihat yang cantik langsung merasa ia itu baik dan bersikap baik. berbeda dengan kei. mereka menyiksa kei. dengan tertawa, wajah mereka saat menyiksa kei sangat buruk rupa. sangat jelek. munafik.

satou menunduk untuk sejenak membuat anak itu melihat dengan tatapan bingung. "oh apa kau datang untuk mencari seseorang?, apa itu aku?" tanya seseorang lagi ikut mendekat. ia sangat percaya diri. padahal kalian semua terlihat begitu menjijikan. semua orang selalu munafik. selalu bertingkah baik di depan orang tertentu.

anak anak lain ikut kagum. tapi satou hanya diam saja. Tidak bereaksi malah menunduk membiarkan rambut panjangnya tergerai. mereka tidak dapat melihat apapun. mereka bahkan menganggap kei tidak Ada. padahal anak anak tadi mengusik kei begitu kejam. Kei dianggap tidak ada. padahal mereka sama sama seumuran.

***

menjijikkan..

***

menjijikkan..

***

menjijikkan...

***

anak itu sedari tadi heran dengan remaja cantik itu. ia sedikit maju dan ingin melihat kondisi remaja cantik itu. ia menengadahkan kepalanya dengan polos dan heran. dan tepat saat itu, kepala kecil itu begitu saja melayang. sekian detik. semuanya terdiam, tidak sadar hingga kepala itu jatuh di depan seorang anak perempuan lain yang tadi mengibaskan rambutnya bangga.

anak itu terdiam menatap ke arah depan. seketika wajah nya memucat. kepala itu masih basah. darah merah merembes. tepat di depannya. teman teman sekelas nya juga terdiam. tidak percaya dengan apa yang dilihat. satou perlahan mengangkat wajahnya dengan tenang. anak di depannya masih berdiri disana. tidak bergerak. tentu saja, ia tidak lagi hidup. langsung mati di tempat begitu saja.

hingga ada cairan merah yang mengucur deras dari atas lehernya yang sudah putus begitu saja. kejadian itu begitu cepat dan begitu tidak terduga. gadis itu seketika terjatuh perlahan di depan beberapa saat setelah dirinya tidak lagi bernyawa, dengan darah yang menyusuri tubuhnya membuat bajunya memiliki warna lain. darah merembes. bau amis. satou masih berdiri disana memandang dengan wajah kosong.

kakinya sudah terciprat darah merah. dan tangan kirinya sudah memegang sebuah pisau tajam yang kini berlumuran darah. darah bercipratan memenuhi sepatu yang ada di kakinya. bergenang-an darah segar yang perlahan mengairi seperti sungai kecil.

***

hening..

***

semuanya terdiam. tidak percaya dan belum memproses kejadian ini. kejadian pembunuhan yang terjadi tanpa hitungan waktu. sangat cepat. bahkan baru terlihat pisau itu saat kepala itu sudah putus dari anggota badannya. saat kepala itu mendarat begitu saja disana. wajahnya masih sama. hanya saja, kepalanya saja yang ada disana. dan badannya terjatuh di sana.

"A.. apa...apaaan?!" teriak anak itu setelah beberapa saat hening. semua orang langsung sadar dan bereaksi sama. mereka histeris. disana hanya ada dua orang yang tetap tenang. satou yang memegang pisau hanya menatap datar dan kei yang masih duduk membelakangi semua itu. masih dalam kondisi semula. ia diam diam menyeringai disana saat mendengar suara cairan mengucur perlahan.

***

dimulai...

***

semuanya panik. anak anak berlarian dan berteriak histeris. mereka masih kecil dan ini pertama kalinya ia melihat seseorang mati didepan mata mereka sendiri. remaja perempuan itu dengan tenang melangkah, mendekat dan tanpa belas kasihan melayangkan pisaunya. seketika kelas itu dipenuhi bercak darah dan teriakan yang serasa menyayat hati.

kelas yang semula bersih itu kini penuh bercak darah. beberapa anak ketakutan dan berlarian. satou tetap tenang. dia mampu bergerak cepat. kedua manik matanya menatap kosong ke arah kiri dan kanan mencari korban selanjutnya. bercak darah bercipratan dimana mana menciptakan bekas darah di dinding dan lantai. beberapa meja dan kursi ikut di warnai warna merah segar itu.

semuanya seperti mimpi buruk. disana ada satu anak yang tetap tenang. kei. ia tetap disana. Seperti sudah terbiasa. anak anak lain menatap penuh ketakutan pada satou yang semula mereka sangat kagum. saat satou mendekat dengan tenang dan datar.

"hiks, ma.. maaf kan ak-" belum sempat anak itu berbicara. kepalanya sudah bergeser dari tempatnya. lelehan darah mengalir dari lehernya. kedua matanya terbelalak. tidak bergerak lagi. seketika anak itu jatuh. dengan kepala yang sudah terputus. satou menatap datar dan kosong seolah satou sudah sering melihatnya. tentu saja, itu adalah tugasnya sebagai pembunuh bayaran.

anak lainnya sudah terduduk disana. menatap penuh ketakutan pada satou. temannya dibunuh tepat di depan matanya. ia ketakutan. ia tidak dapat bergerak saat satou mendekatinya. kedua matanya menatap sayu dan bulir air mata membasahi wajahnya. jika orang orang melihat nya ia akan merasa kasihan. tetapi... tidak.

***

srek...,crat!!!!

***

tubuh anak itu seketika terbelah menjadi dua di tempat. satou memegang pisau yang ia pegang di tangan kanannya. melihat dengan tenang seolah sedang melihat sesuatu yang normal. tubuh anak itu benar benar terpisah dari atas hingga ke bawah. seketika, kedua sisi tubuh itu terjatuh begitu saja di kedua sisi yang berbeda. semuanya histeris.

wajahnya yang semula putih dan bersih perlahan berlelehan darah di wajahnya itu masuk kedalam mata dan membuat matanya berubah warna menjadi merah. tidak ada yang bergerak. tentu saja ia sudah mati langsung. bagian kepala yang terpotong sedikit berantakan menampilkan otak dan organ kepala secara jelas. darah mengucur deras seperti air terjun. siapapun yang melihat akan merasa ngeri atau muntah.

usus yang panjang yang biasanya menghiasinya perut bagian dalam dapat terlihat dengan begitu jelas dan perlahan tergerai keluar. keluar bersamaan dengan organ tubuh lainnya yang tidak lagi berdenyut disana. organ tubuh segar yang semula masih bekerja seperti biasa beberapa waktu yang lalu. kini benar benar berhenti berdenyut seketika. kulitnya mendingin dan penuh dengan bercak darah merah segar.

dia benar benar seperti bukan manusia lagi melainkan benda yang sudah berlumuran penuh dengan darah merah dan berantakan. genangan darah sangat banyak dan membuat kulitnya berwarna putih pucat pasi. semua darah mengalir dengan deras, dari organ organ tubuh dan dari beberapa saraf yang langsung terpotong saat satou membelahnya.

***

satou hanya peduli pada kei. jika kei menyuruh ia membunuh seseorang. maka ia akan membunuh orang itu. ia tidak peduli siapapun selain kei. selama ada kei. tidak masalah. meksipun kei tidak mengatakan apapun sekarang. tapi perbuatan mereka sudah cukup membuat mereka pantas untuk dibunuh. mereka menyiksa kei seperti binatang padahal mereka sama sama seumuran dan masih kecil.

mereka melukai kei setiap hari. kei kesakitan...kei terluka. jika dibiarkan. maka kei akan dilukai terus menerus. mereka tidak pantas hidup. kei adalah obsesinya sejak ia bertemu dengan kei. kei sudah menarik perhatiannya. ia berbeda..., kei adalah obsesinya. ia rela melakukan apapun atas dasar kei. ia rela selalu terjebak dalam penjara obsesi selamanya. ia tidak masalah. ia malah sengaja untuk selalu seperti itu.

satou melihat ke arah sebelah kiri. membiarkan anak yang sudah terbunuh dengan tragis itu disana. tanpa perasaan, tanpa belas kasihan. ia bahkan hanya menatap datar dan kosong saat melihat otak dan usus yang perlahan keluar dari tempatnya. kedua manik matanya menatap ke arah lain dan meninggalkan begitu saja.

ia masih harus membunuh yang lainnya. lebih kejam. lebih tidak berperasaan. agar mereka tau betapa menderitanya dirinya kei. mereka yang hanya menatap kei saja, mereka yang telah membuat luka di kulit putih dan mulus kei. mereka yang sudah membuat kei selama ini menderita. pasti mereka akan mendapatkan pembalasan nya. jika kei tidak bisa melakukan nya maka ia yang akan melakukannya.

***

ia yang akan membunuh dengan tangannya sendiri..dan kei cukup menikmati saja....dari sana. tak perlu berbuat apapun.... dia hanya perlu bahagia..saja. dan selalu ada disini.

***

bersamanya...

***

selama kei bahagia, satou juga akan ikut bahagia. kei adalah segalanya...

***

satou melangkah melewati genangan darah yang mulai memenuhi ruangan itu. beberapa anak lain ketakutan dan memucat..kelas ini seperti kelas darah. darah segar ada dimana mana , dengan bau amis dan potongan tubuh manusia. Membuat siapapun akan perlahan kehilangan akal dan gila. di dalam situasi ini. tidak akan ada lagi yang bisa mempertahankan kewarasan nya.

.

.

.

.

.

Próximo capítulo