Mata Ruby terpejam erat saat sakit itu begitu menusuk dibagian perutnya.
"By gak Papa?"
"Aku pengen pipup, mana makananya"
Ruby berlari begitu saja menuju kamarnya dan Lisa, dan menutup pintu itu dengan keras, ada perasaan tidak enak di hati mereka bertiga, hanya waspada yang bisa mereka lakukan saat ini.
"Dia pasti kunci kamarnya, lewat jendela"
Namun Ruby tidak ingin sama sekali diganggu siapapun dia mengunci dirinya di toilet, berteriak kencang seiring dengan sakit yang dia nikmati, darah yang keluar dari muntahan dan hidungnya cukup menyiksa tubuhnya saat ini.
Ruby bahkan memuntahkan semua makanan yang dia makan, sampai hanya meninggalkan sisa air dan darah dalam muntahan itu.
Dia menangis, menekan kuat perut dan kepalanya, demi Tuhan, dia sudah tidak kuat menahan ini semua.
"aku salah apa sama kamu? dan penyakit gila ini, aku capek...
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com