Tika menghubunginya. Dengan ponsel Sana dan juga suara yang mendesaknya agar datang. Kesalnya keduanya sudah berada di Rumah Sakit. Limabelas menit seperti orang gila, Wiga sampai setelah pikiran gilanya berhasil menguasainya.
"Sana, bagaimana keadaannya?" tanya Wiga dengan sangat tergesa-gesa menanyakan keadaan Sana pada Tika dengan cepat. "Masih belum," jawabnya membuat Wiga menatapnya nyalang.
"Sialan, gue bahkan enggak paham kenapa Lika menyerang Sana," keluh Wiga begitu dia berhasil duduk di samping Tika dengan wajah yang sama frustasinya dengan dirinya. "Apa lo mau tahu?" tanya Tika pada tunangan Sana yabg sudsh dua anggap sebagai kakaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com