webnovel

22. Meninggalkan Tuhannya?

Meninggalkan tuhannya? Itu adalah permintaan paling sulit yang pernah Arion terima. Pemuda itu terdiam seketika. Mematung dengan ekspresi tak terbaca. Terlihat jelas dia sedikit kalut. Tak tahu harus menjawab apa.

Diliriknya Ghirel yang masih menunggu jawaban dari pertanyaan yang dua setengah menit lalu dia ajukan. Arion menarik nafasnya. Mengapa dia masih ragu jika dirinya sudah mendapat jawaban bahkan sedetik setelah Ghirel bertanya?

"Tidak Bunda. Aku tidak akan pernah meninggalkan Tuhanku." Jawab Arion pasti dengan penuh keyakinan.

Ghirel tersenyum kecut. Mengusap pundak Arion lagi. Dia haris membicarakan hal ini pelan-pelan dengan putranya agar dia mau mengerti.

"Kalau begitu, Thea juga sama sepertimu Lion. Dia tak ingin meninggalkan tuhannya. Apa sekarang kamu sudah paham tentang kata 'berbeda' yang Thea berikan?" Tanya Ghirel.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo