"Ten? Ketua Pasukan Berkuda?" celetukku. Pria itu mengerutkan dahinya, menatapku lamat-lamat.
"Ami?" tanyanya. Tidak kusangka ternyata dia juga masih mengingatku.
"Kamu …," Ten memandangi dua orang di sampingku. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya.
Aku mengangguk. "Seperti yang kamu lihat," jawabku.
Dia nampak mengamati Jarel yang berdiri di sampingku, aku mengikuti arah pandangnya. Segera saja aku memperkenalkannya dengan baik.
"Dia adalah Jarel, yang membantuku untuk selamat dari hal yang mengerikan. Lalu dia adalah Laya, adik bunguku. Kurasa kamu sudah mengenalinya," ujarku.
Ten menatap Laya lalu dia megangguk. "Maafkan aku. Apa kamu sudah baik saja? Aku mengingatmu karena aku melhat wajah Cloud di tatapan matamu."
Laya tersenyum masam.
"Apa yang terjadi? Kalian sedang memburu penyusup? Apa itu kami?" tanyaku, yang ternyata membuat laya dan Jarel tidak suka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com