Arsen sungguh tak bisa untuk membuka pintu itu. Dia sangat ingat jelas bagaimana dia bertarung dengan egonya sendiri beberapa hari yang lalu. Tapi sekarang dia harus bertemu dan bekerja sama untuk bisa mendapatkan batu keberuntungan miliknya. Lebih baik dia menyerah saja dari pada harus berurusan dengan egonya yang bahkan dia kurung waktu itu tapi kali ini dengan membuka pintu itu dia akan langsung bertemu dengan egonya. Wajahnya langsung pucat pasi, andai saja ada eros atau hewan suci yang membantunya waktu itu dia tak perlu cemas. Bagaimana dia bisa masuk saat dia sendiri yang seakan mengusir egonya untuk tidak mencampuri urusannya tapi bukannya dia yang membuka pintu malah pintu itu sudah terbuka duluan. Terlihat wajah arsen yang membeku terkejut melihat egonya yang tersenyum miring padanya. Benar dugaan arsen jika egonya akan balas dendam padanya. Jika begini arsen benar benar mau menyerah saja. Tapi jika menyerah bagaimana dengan takdir guardian nya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com