Rasa penasaran mereka masih belum terpecahkan sama sekali. Semua masih terlihat abu abu. Mimpi mereka menuju satu hal tapi mimpi mereka adalah potongan potongan kecil dari hal itu. Damian bisa mengetahui tempat dimana raja iblis berada berbeda dengan jerome yang hanya menggenggam sebuah buku tua. Dan mimpi chris juga berbeda dari mereka berdua. Dan mimpi chris lebih sangat menguntungkan bagi mereka.
Seperti menunjukkan bahwa mereka adalah satu, dan potongan mimpi itu akan menunjukkan dimana buku itu berada. Walau begitu mimpi itu masih tidak nyambung sama sekali. Apakah akan ada mimpi lagi untuk mereka. Jika memang ada, siapa yang akan mendapatkan mimpi itu dan apa yang akan mereka lihat dalam mimpi itu. Mereka masih tidak bisa menebak apa pun sekarang dan semua akan sia sia jika mereka tak melihat potongan mimpi yang lain.
"Apa yang kau tau" ucap damian yang memang ingin membunuh para iblis itu
Chris duduk menatap damian dan yang lain, dia tidak begitu percaya akan mimpinya tapi setelah mendengar percakapan mereka soal mimpi entah kenapa dia ingin memberi tahu soal ini pada mereka.
"Aku tidak tau ini akan berguna atau tidak, tapi mimpiku mengatakan kalau kaum angel ada kaitannya dengan buku tua itu" ucap Chris
"Tak hanya itu, di dalam mimpiku aku melihat sebuah lapangan luas dan terdapat pintu putih besar yang terbakar tapi bukan hanya itu aku melihat jerome, daniel, damian, dan juga andrian ada disana" lanjut chris
Terlihat jelas semuanya terkejut dengan perkataan chris mereka tak pernah tau jika kaum angel juga terlibat. Dan tadi pintu yang terbakar apa maksudnya, apakah guardian terdahulu juga tau soal hal ini. Sejak awal memang semua ini adalah kesalahan kaum angel. Jika mereka tidak mengutuk para kaum iblis mereka tak mungkin akan mengambil bulan dari kaum bintang. Karena hanya bulan yang bisa membuat kaum iblis menjadi lebih kuat dari kaum angel.
Jika bulan diambil kaum bintang akan musnah dan hal itu yang membuat bulan menurunkan titah untuk melahirkan guardian dari setiap zodiak. Dan jika memang benar kalau buku tua itu ada pada kaum angel mereka harus bertemu dengan kaum angel secara langsung. Tapi bagaimana caranya mereka bisa bertemu dengan kaum angel.
"Kita harus beri tahu kepala sekolah" sahut leon menatap tajam kearah depan
"Tunggu apa kita akan rapat" tanya daniel menatap takut para guardian lain
"Iya dan eros kau cari andrian sekarang" ucap caesar memberi perintah pada eros yang hanya menghela nafas kasar
Disaat seperti ini malah dia yang harus mencari bocah zodiak aries itu menyebalkan sekali.
"Aku akan ikut" sahut ivan menatap tajam caesar yang terkejut
"Terserah asal kalian cepat" jawab caesar membuat kedua pria itu langsung pergi
Langkah mereka terlihat cepat namun tidak membuat mereka terganggu bahkan mereka langsung menuju kelas zodiak aries tanpa kata atau memang mereka sudah mengerti isi pikiran masing masing.
"Aku tau apa yang kau pikirkan" ucap ivan tanpa mengalihkan pandangannya
Eros terkejut terlihat dengan alisnya yang terangkat keatas dan manik yang melirik mengarah pada ivan. Apa maksud ucapan pria disebelah nya ini, apakah dia bisa membaca pikiran orang makanya bisa tau.
"Kau cukup pintar, itu memang kelebihanku" ucap ivan lagi tanpa perlu menunggu eros membuka mulutnya
"Oh..oke, apa memang kita akan memiliki kelebihan sendiri" sahut eros dia memang penasaran dengan firasat buruknya di gedung atas sekolah waktu itu
Dan jika para guardian memiliki kelebihan apakah itu juga dimaksud kelebihan. Melihat masa depan apakah benar bahwa dirinya bisa melihat masa depan. Tapi dia masih belum yakin jika melihat masa depan adalah kelebihannya. Dan jika itu adalah kelebihannya dia pasti akan menggunakan hal itu dengan baik.
"Iya, dan kau sudah memilikinya bukan. Kau mengucapkan kata melihat masa depan dengan ragu apakah kau pernah mengalaminya" ucap ivan membuat eros menoleh
"Begitulah, walau itu hal yang mendadak" jawab eros merasa masih belum yakin dengan perkiraannya
Ivan hanya tersenyum miring lalu kembali fokus pada langkah kakinya menuju ruang kelas andrian yang sudah tinggal dua kelas di depan. Sampai nya di kelas andrian mereka tak menemukan dia disana. Kelas terlihat sepi dengan beberapa murid saja yang ada. Dasarnya mereka itu lupa jika ini masih jam istirahat.
"Kita cari dimana, aku yakin kepala sekolah sudah datang" ucap eros merasa kali ini firasat nya benar
"Kau jadi tukang peramal saja" sahut ivan merasa takjub dengan kelebihan eros
"Aku tak suka hal yang menyusahkan seperti itu" kesal eros menatap marah pada ivan yang terkekeh minta maaf
Baru saja mereka akan pergi, mereka melihat andrian dengan seorang pria tengah menuju kearah kelas. Dan hal itu menjadi keberuntungan mereka berdua. Ivan langsung menarik tangan andrian tanpa aba aba bahkan eros sampai terkejut melihat hal itu. Melihat hal itu azel teman dari andrian akan mengejar namun ditahan oleh eros yang mengatakan bahwa ini urusan yang sangat penting dan akan mengembalikan dengan selamat.
"Apa apaan kau ini, main tarik tarik aja. Yak..azel tolong aku" teriak andrian menatap kesal ivan
"Diam saja, temanmu itu tak akan menolongmu" jawab ivan tau jika eros tengah menjelaskan pada teman andrian
Sudah setengah perjalanan mereka menuju ruangan para guardian dan sudah cukup lama juga andrian pasrah mengikuti kedua pria itu. Tapi mereka harus berhenti saat eros berteriak kesakitan di belakang mereka. Bahkan ivan sampai melepaskan andrian dan membantu eros yang seakan mau pingsan.
"Eros" ivan khawatir bagaimana tidak eros yang sejak tadi terlihat baik baik saja tiba tiba kesakitan seperti ini
Andrian juga ikut panik tapi tak seperti ivan yang sudah heboh untuk membantu eros sadar dengan memukul pelan pipi eros.
"Akh.." teriak eros menyentuh kepalanya kuat
Ivan bingung bahkan andrian tak membantu sama sekali sekarang. Aroma Apel, Melati, Lily, Vanilla tercium di indra penciuman mereka. Tak selang lama eros langsung membuka matanya dengan cepat bahkan ivan sampai terkejut.
"Kau oke" tanya andrian menatap eros yang terlihat menutup matanya kembali
"Tunggu matamu berubah" kaget ivan yang melihat warna mata eros yang berubah
Warna mata kanan hijau laut dan kiri biru membuat mereka terkejut apalagi eros yang langsung berdiri tegak tanpa sepatah kata apapun.
"Bukan itu masalahnya" ucap eros tak mempedulikan andiran dan ivan yang terkejut
Mereka berdua bingung sampai eros menatap mereka tajam "Aku melihat masa lalu guardian terdahulu"