Aaron terdiam menatapi berkas yang harus ditandatangani nya. Dia tampak bimbang, namun perkataan Keyra yang sudah tidak lagi mencintainya sungguh membuat hatinya terluka. Perlahan pria itu sadar, wanita manapun mungkin akan melakukan seperti apa yang Keyra lakukan saat ini. Apalagi, istrinya itu memang sudah lama minta cerai namun dia tetap mempertahankan tapi hanya mengacuhkan.
"Apa kamu sungguh tetap akan memberi izin kepadaku untuk menemui anak itu jika sudah lahir?" tanya Aaron dengan suaranya yang sangat lirih. Dia seperti kehilangan semangat hidup hanya karena Keyra mengatakan tidak mencintainya.
"Iya, kamu berhak menemuinya karena kamu adalah ayahnya," jawab Keyra meyakinkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com