Saat waktu menunjukkan pukul 12:25 WIB, Keenan mengemudikan mobilnya menuju butik Keyra. Sesuai janjinya, pria itu hendak menemui istrinya yang mungkin sedang resah karena mengira dia telah marah akibat tidak mau dicium. Aw, ternyata Keenan tidak marah sungguhan. Mungkin dia harus diberi pelajaran karena sudah bikin Jashmine panik.
"Pasti dia akan memohon, memanjakan aku supaya aku tidak marah, hihihi ...." Keenan terkekeh membayangkan kepanikan Jashmine yang sejak pagi menghubunginya berkali-kali, namun mulai tidak menghubungi lagi saat jam sembilan.
'Tapi, kenapa dia tidak menghubungi aku lagi, ya?' batin Keenan bertanya-tanya. Alisnya berkerut dengan mata melirik pada ponselnya yang terletak di atas dashboard. Tidak ada pesan masuk ataupun panggilan masuk. Dia pun mulai penasaran dan menambah kecepatan mobilnya supaya bisa segera sampai.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com