Ethan bersama Luna sedang berjalan bersama di taman pekarangan rumah. Mereka berjalan tanpa memakai alas kaki sesuai anjuran dokter. Sebenarnya hanya Luna yang harus begitu, tetapi Ethan ikut-ikutan supaya adil. Dia ingin merasakan apa yang istrinya itu rasakan. Karena dia merasa iba melihatnya yang harus mengandung dua bayi darah dagingnya sekaligus. Perut itu semakin membesar seperti usia sembilan bulan. Padahal, baru tujuh bulan.
"Aku lelah, kakiku terasa seperti keram," ucap Luna sembari berjalan menuju kursi dan mendudukkan dirinya. Sesekali dia menyeka pelipisnya yang berkeringat.
"Kita baru berjalan sepuluh menit, Sayang." Ethan duduk di samping Luna. Dia menatap istrinya yang sudah sangat engap dan berkeringat di bagian kening dan pelipisnya. Wanita hamil itu tampak gerah sètiap saat. Meski pagi-pagi umumnya orang akan kedinginan, tetapi Luna malah sangat gerah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com