Ema sama sekali tidak melihat ke mana arah mobilnya melaju. Ia tidak sadar bahwa ia sedikit lagi akan menyerempet orang, karena tidak fokus.
"Woy, kalau bawa mobil lihat-lihat donk!" Teriak seseorang bapak kepada Ema.
Ema pun tersadar dari segala pemikiran liciknya. "Ah, maaf pak." Tutur Ema sedikit berteriak.
"Ema, ayo fokus!" Kata Ema pada dirinya sendiri, lalu membawa mobilnya dengan baik kembali.
Di saat yang bersamaan, Diana sedang duduk di atas kursi rodanya dan memandang ke arah foto yang ada di atas kasurnya.
Sebuah foto yang berukuran 20R dengan bingkai bercorak putih. Foto ia dan Polin yang tampak mesra, karena sebuah keharusan. Ia mengenang masa itu, ketika dia memaksa Polin untuk mengenakan pakaian yang ia pilih kan untuk pria tersebut.
"Di, aku sungguh ngak suka pakai pakaian kayak gini. Kenapa juga harus foto studio sih? Kamu tahu kan kalau aku sibuk?" Polin terus menggerutu dengan dingin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com