Hailee merasakan angin malam yang dingin berhembus di wajahnya, sambil mengayun tubuhnya di atas ayunan.
Dia menemukan taman ini di dekat bar dan berpikir untuk menunggu Ian di sana. Tapi, tampaknya pria itu kesulitan mencari dimana lokasinya.
Mungkin Ian tersesat? Seharusnya tidak dibutuhkan waktu lama bagi dia untuk menemukan Hailee.
Seingat gadis itu, dia berjalan tidak terlalu jauh… ya, kan? Entahlah… Hailee terlalu pusing untuk memikirkan arah mana saja yang telah dirinya lewati.
"Ian… kenapa belum sampai juga?" keluh Hailee, dia kemudian menghentika ayunannya dan memeluk dirinya, kedinginan. Seharusnya dia mengambil jaketnya sebelum pergi tadi, tapi karena isi pikirannya yang terlalu fokus untuk menjauh dari bar, Hailee sama sekali tidak kepikiran untuk melakukan itu. "Aku lapar…" rintihnya.
Beberapa kali Hailee merasakan kalau ponselnya bergetar, tapi dia abaikan begitu saja, karena dia pikir itu pasti Lexus yang menghubunginya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com