"Kenapa kamu masih menciumku? aku sudah menuruti keinginanmu dengan memanggil namamu, tetapi kenapa kamu tidak menepati janji?" Kara menyembunyikan wajahnya di dada Ziyad yang tersenyum saat melihat istrinya tersipu. "Aku berhak atas semua yang ada pada dirimu. Aku adalah suamimu sekarang. Dan kita menikah dengan pernikahan yang sesungguhnya. Aku akan memenuhi tanggung jawabku atas dirimu. Lagi pula aku juga melakukan hal ini karena aku sangat mencintai mendiang istriku, Alice. Dia bahagia karena aku telah menikahimu." Ziyad kembali mencium bibir Kara dan kini menggendong tubuh Kara lalu membawanya ke tempat tidur.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com