"Kamu yang membuat kakak gila, Sayang. Kakak ingin selalu menikmati tubuhmu setiap saat." Arunika semakin kesal dan meninggalkan suaminya memasuki kembali kamar mandi. Zayn mengekor di belakang istrinya dan kembali bertanya kenapa Arunika masuk kembali ke kamar mandi.
"Aku mau memastikan dulu kalau wajahku baik-baik saja, nanti kalau Papa dan Mama tahu kalau kita habis melakukan itu, bagaimana?" Arunika kemudian segera meninggalkan suaminya.
"Memangnya kenapa kalau Papa dan Mama tahu kita melakukan hal itu? bukankah ini hak kita? terserah dong mau melakukannya atau tidak." Zayn mendapatkan pelototan dari istrinya. Keduanya kemudian segera keluar dari dalam kamar dan seperti apa yang di takutkan oleh Arunika, semua orang menatap mereka dengan heran, terutama Papa dan Mamanya yang sedang menahan senyum dan menggoda keduanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com