"Tentu saja tidak, Papa, aku kan putramu yang sangat imut dan penurut." Arunika mencebikkan bibirnya mendengar ayah dan anak yang sedang bermain drama.
"Kakak, Daniyal, sudahlah! Kalian tidak usah berakting lagi! sekarang kita menunggu semua orang dan akan melihat keadaan Kakek Cheng. Kamu benar-benar tidak menyakitinya, bukan?" Danial menggelengkan kepalanya. Dia kemudian berbisik kepada ibunya sehingga membuat Arunika tersenyum dan mencubit pipi Daniyal.
"Mama, aku hanya membuat kakek beristirahat sebentar. Kakek kan sangat kelelahan, jadi aku membantunya. Aku masih anak yang baik kan, Mama?" Arunika mengangguk dia sangat bersyukur Allah mengaruniai Anak sepintar Daniyal.
Tak berapa lama, seluruh keluarga telah datang, mereka menggunakan tiga buah helikopter milik Alex yang memang stay berada di Indonesia semenjak mereka mengetahui kalau asisten Cheng ternyata adalah duri di dalam daging keluarga mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com