Ruby terus mondar-mandir. Ia sungguh merasa ada yang aneh. Kenapa Park Siwon punya aroma yang menggelitik hidung? Benarkah dia mate?
"Ugh!! Semakin aku memikirkannya aku semakin merindukan aroma itu!!" Ruby merasa kesal, ia membanting diri di atas ranjang empuk dan mengamati langit-langit.
"Dia bilang akan menghubungiku, ternyata tidak. Oh … apa mungkin dia hanya main-main?? Apa dia benar-benar manusia? Bukan wolf?" Ruby merasa kesal, ia menduga-duga sendiri. Mereka-reka sendiri.
"Ah … mungkin jadwalnya padat, jadi dia tidak sempat menghubungiku." Ruby belingsatan ke kanan dan kiri karena tak bisa tidur.
.
.
.
Esoknya, Ruby terbangun dengan mata panda. Kantong mata besar dengan garis hitam. Yah, perfect!! Hari ini adalah konser KEYS dan Ruby malah tak bisa tidur semalaman, membuat penampilannya menjadi kacau.
"Duh!!! Bagaimana kalau aku nanti terlihat jelek??"
"Huft!! Lupakan!! Aku harus mencari buket bunga terbaik untuk Siwon." Gadis itu menyemangati dirinya sendiri.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com