Sore itu banyak sekali rombongan para warga yang baru saja pulang dari ladang, ada juga yang sedang duduk bersama sambil menyiapkan bahan makanan untuk makan malam, dan Messi baru saja pulang dari padepokan usai memeriksa keadaan Bagas yang terluka.
Tari dan Kalima menunggu kedatangan Raden Sastra dan Kirana, berkali-kali Tari hendak menyusul, tapi selalu dihalangi oleh Kalima. Kalima tidak ingin Tari mengganggu waktu kebersamaan antara Raden dan Kirana.
Sampai akhirnya, langkah kaki seekor kuda menyita perhatian mereka, melihat Kirana bersama Raden Sastra ditambah lagi posisi mereka yang terlihat manis. Orang-orang disana tersenyum sambil berbisik-bisik, mereka ikut tersipu melihat Ndoro dan Raden bersama.
Kirana tertunduk menyembunyikan pandangannya, ia sangat gugup ketika semua orang memandangi dirinya. Kirana merasa lancang kakinya berpijak pada lengan Raden, ia berusaha menurunkannya tapi Raden langsung menahan kakinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com