Renand mengelus pelan punggung adiknya, Renand benar-benar tidak bisa marah sama sekali. Terlalu sedih jika sudah melihat adiknya merasa bersalah seperti ini, Mungkin Renand akan memaafkan adiknya untuk kali ini. Amarilis masih remaja dan masih belum bisa mengontrol emosinya sendiri, Renand akan mencoba menjaga adik-adiknya dari kejauhan.
Ini juga kesalahan Renand, Tidak bisa membuat adiknya mengerti dan membantu mereka mengontrol perasaan masing-masing. Emosi memang terkadang menghilangkan akal sehat, Itu kenapa Renand paling takut terbawa emosi.
Ini juga Salah Renand, Renand bisa menghina Nafisah dan membuat Amarilis juga ikut merasakan kemarahan itu.. Ya, Ini semua memang salah Renand..
"Yasudah, Ayo kita turun untuk makan malam. hapus air mata itu, Nanti Mommy melihat dan bertanya banyak hal. Kakak tidak mau sampai Mommy merasa khawatir." Renand merangkul pundak Amarilis, lalu melihat sebentar ke arah Reiko yang sepertinya sedang meredakan emosinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com